Cirebon, NU Online
Ada tradisi unik dan edukatif yang dilakukan oleh para siswa/i madrasah Tsanawiyah dan Aliyah NU Assalafie pondok pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat, yaitu tradisi corat-coret di selembar kertas mengungkapkan rasa suka cita atas selesainya proses ujian nasional, setiap siswa/i saling menukar hasil "lukisan tangan" kepada temannya, sembari mengucapkan selamat.
Tradisi ini mendapat respon positif dan apresiasi luar biasa dari wali siswa/i dan masyarakat sekitar, pasalnya banyak sekali para pelajar yang melakukan tindakan tidak produktif dan tidak edukatif saat lulus dari jenjang pendidikan setingkat SLTP dan SLTA.
"Menurut saya ini sangat luar biasa, para siswa/i semuanya tertib, produktif dan inspiratif, alhamdulillah suatu aktifitas yang sangat jarang ditemukan di dunia pendidikan kita" ujar H. Abdullah Bukhori salah seorang wali santri asal Riau.
Saat ini peserta didik di MTs dan MA NU Assalafie berjumlah 620 orang, datang dari berbagai kota dan propinsi di Tanah Air, hal ini karena lembaga pendidikan ini menyatu dengan pondok pesantren, sehingga para peserta didik diharuskan menetap di pesantren putra putri Assalafie atau pesantren-pesantren lainnya yang ada di Babakan Ciwaringin.
"Alhamdulillah setiap tahunnya baju seragam mereka utuh tidak ada yang dirobek atau dicorat coret, kami mendonasikan baju seragam para siswa/i kelas akhir kepada pihak yang membutuhkan, ekspresi kebahagiaan mereka dicurahkan dengan menulis dan melukis di atas kertas,” jelas KH. Arwani Syaerozi, Ketua Yayasan Kebajikan Pesantren (YKP) Babakan Ciwaringin, yang menaungi kedua lembaga tersebut. (Red: Fathoni)