Daerah

Ciptakan Siswa Unggul, MA YSPIS Rembang Selenggarakan Kelas Tahfidz

NU Online  ·  Senin, 26 Februari 2018 | 07:00 WIB

Rembang, NU Online
Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Sosial Pendidikan Islamiyah Syafi'iyah(YSPIS) Desa Gandrirojo Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah saat ini tengah menambah program pendidikannya dengan menyelenggarakan kelas tahfidz.

Di samping sudah berlangsung lama, madrasah di bawah naungan Badan Pelaksana Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (BPPM-NU) ini membagi kelas dalam peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan (IIK), matematika dan ilmu alam (MIA) dan Ilmu-ilmu sosial (IIS).

"Salah satu program pengembangan yang dilahirkan MA YSPIS tahun pelajaran 2017-2018 adalah membina santri peserta didik kelas khusus tahfidz dengan mengambil peminatan MIA," kata Muhtar Nur Halim, Senin (26/2).

Kepala MA YSPIS ini menambahkan, para santri peserta didik pada kelas khusus tahfidz peminatan MIA ini ada yang baru hafal 2 juz, 5, hingga 10 juz, dan bahkan ada yang telah hafal 23 juz.

"Mereka para santri peserta didik begitu antusias dan serius mendalami materi pelajaran peminatan MIA dan disaat lain mereka terlihat tawadlu,” kata Pak Muhtar, sapaan akrabnya.  Hal tersebut dibuktikan dengan duduk bersimpuh di hadapan guru pembimbing tahfidznya setiap pagi dan selama 8 jam pelajaran penuh di setiap hari Kamis, lanjut Ketua MWCNU Kecamatan Sedan ini.

Kelas khusus tahfidz dilaksanakan di bawah asuhan dua pendamping, yakni Ustadz Aniq Widodo, dan Ustadz Asyhari dengan komandan utama sebagai wali kelas, KH Khalid Mawardi bin KH Sahlan M Nur.

Kelas tahfidz, jelas Muhtar, memiliki program menarik. Yakni bersama dengan para pembimbing setiap satu bulan sekali bergiliran mengunjungi rumah para wali santri sesama kelas tahfidz di berbagai daerah asal untuk khataman Al-Qur’an.

Apalagi berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di dalam negeri dan mancanegara memiliki program penerimaan mahasiswa tahfidz dengan jurusan sesuai peminatan para penghafal Al-Qur'an dengan beasiswa penuh.

Menyongsong program PTN tersebut, Muhtar berkeinginan menyambutnya dengan semangat membekali dan mengawal para lulusan. Mereka yang memiliki kemampuan hafalan Al-Qur'an dapat mengambil beasiswa penuh dari berbagai PTN dengan jurusan seperti kedokteran, apoteker, pertambangan, komputer dan sejenisnya. “Dan itu lebih terbekali apabila para peserta didik berkonsentrasi pada peminatan MIA,” tandasnya.

Dengan demikian tidak menutup kemungkinan para santri peserta didik yang juga berminat mengambil beasiswa penuh di berbagai kampus luar negeri. “Seperti Al-Azhar Kairo Mesir, Al-Ahqaf Yaman atau Sudan Afrika," tutupnya. (Aan Ainun Najib/Ibnu Nawawi)