Daerah

Cetak Santri Hafidh, Pesantren Tahfidhul Qur'an Genukwatu Dirikan Asrama

NU Online  ·  Ahad, 11 November 2018 | 09:00 WIB

Cetak Santri Hafidh, Pesantren Tahfidhul Qur'an Genukwatu Dirikan Asrama

Pembangunan asrama santri Tahfidhul Qur'an di Jombang

Jombang, NU Online
Para santri penghafal Qur'an akan semakin menjamur di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ini lantaran telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Asrama Tahfidhul Qur'an Putra Genukwatu, Ahad (11/11). 

Pendirian Asrama Pesantren Tahfidhul Qur'an khusus putra itu melanjutkan keberadaan pesntren yang sebelumnya telah berdiri yakni Manbaul Huda. Di pesantren ini puluhan santri khusus putri dididik menjadi hafidhah.

Pengasuh Pesantren Manbaul Huda Genukwatu Sholihur Rosyid mengatakan, pendirian asrama tersebut untuk menyiapkan para santri penghafal Qur'an yang bisa berkiprah di kancah nasional, bahkan luar negeri. Para santri penghafal Qur'an dinilai memiliki potensi yang besar untuk bisa mewarnai dunia global.

Terlebih dirinya saat ini telah membangun jaringan dengan beberapa negara, seperti China, Jerman dan Jepang. Mereka nantinya akan melanjutkan pendidikannya atau studinya di negara-negara luar itu dengan jalur beasiswa.

"Sebagaimana dua santri di sini yakni Sukuri asal Indramayu, Jawa Barat dan Latifatul Fuadah asli Genukwatu sudah berangkat ke China untuk melanjutkan kuliahnya dengan jalur beasiswa," katanya.

Ia memaparkan, untuk santri penghafal Qur'an akan lebih mudah mendapat kesempatan kuliah secara cuma-cuma di beberapa kampus luar negeri, tepatnya beberapa kampus di negara-negara yang sudah menjadi mitra.

Karenanya, kesempatan ini menurutnya harus dimaksimalkan dengan baik. Salah satunya dengan mencetak santri-santri hafidhul Qur'an di tanah air. Dan hal itu, paparnya, menjadi latar belakang pendirian Asrama Tahfidhul Qur'an Putra Genukwatu tersebut.

Pria yang kerap disapa Gus Rosyid ini mengungkapkan, para santri yang mondok di Genukwatu ini sembari menempuh pendidikan formalnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mambaul Huda Genukwatu. Selanjutnya, saat mereka lulus dapat melanjutkan jenjang kuliahnya di negara-negara luar sebagaimana disebutkan sebelumnya.

Tampak di lokasi, antusias warga pada acara peletakan batu pertama ini cukup tinggi. Mulai jajaran pemerintah desa, para para guru, pengasuh pesantren dan santri mengikuti rangkaian kegiatan peletakan batu pertama hingga rampung.

Hadir pula Ketua Majelis Maulid Wa Ta'lim Riyadun Nabawiy, Jombang Habib Muhammad Al-Jufri dan Pengasuh Pesntren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang, KH Ainul Yaqin. Dua tokoh ini adalah orang yang pertama kali menggali tanah Asrama Tahfidhul Qur'an Putra Genukwatu sebagai tempat di mana batu pertama diletakkan. (Syamsul Arifin/Muiz)