Daerah

Bupati Jember Apresiasi TPQ Ma'arif NU Jember

NU Online  ·  Senin, 23 April 2018 | 05:00 WIB

Bupati Jember Apresiasi TPQ Ma'arif NU Jember

wisuda TPQ Ma'arif Jember

Jember, NU Online
Bupati Jember, Jawa Timur, Hj Faida memberikan apresiasi yang tinggi terhadap peran Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP)  Ma'arif NU Jember dalam mencetak sumberdaya manusia, khususnya dalam melahirkan generasi qur’ani. Apresiasi tersebut salah satunya diwujudkan dengan menanggung biaya ujian kompetensi bagi guru di lingkungan  NU. 

“Menjadikan guru-guru yang berkompetensi, dengan biaya gratis dari pemerintah bagi guru pengajar yang belum menyelesaikan ujian kompetensi,” jelasnya dalam acara Khatmil Al-Qur’an dan Wisuda 2500 Santri TPQ dan Madin Pasca TPQ Ma'arif NU Cabang Jember Metode Allimna di Gedung Olahraga PKPSO, Ahad (22/4/).

Bupati wanita pertama di Jember itu menambahkan, pihaknya berterima kasih dan sangat menghargai upaya TPQ Ma'arif NU Cabang Jember dalam mendidik dan mengenalkan bacaan Al-Qur'an pada anak-anak usia dini. Sebab,  dari situlah generasi muda qurani mulai digodok. 

Untuk itu, guna memberikan stimulasi kepada pelajar agar cinta Al-Qur'an, Bupati Faida mempersilahkan hafidh dan hafidhah untuk memilih sekolah yang disukai di Kabupaten Jember tanpa tes, dengan kriteria tertentu.

“Itu sebagai penghargaan kami kepada para hafidh dan hafidhah,” ucapnya didampingi Wakil Bupati Jember, KH Abdul Muqit Arief.

Sementara itu, Pengurus Cabang LP Ma’arif NU Jember, H Suyitno, menegaskan komitmennya untuk terus ‘melayani’ pendidikan baca tulis Al-Qur'an melalui TPQ-TPQ di bawah binaan LP Maarif NU Jember. 

Menurutnya, baca tulis Al-Qur'an harus menjadi dasar bagi pelajar muslim untuk menempuh pendidikan yang lain. Sebab, Al-Qur'an adalah dasar sekaligus sumber ilmu dari segala disiplin ilmu yang ada. 

“Jadi anak-anak harus kita isi duhulu hatinya dengan keimanan, dengan cinta Al-Qur'an dan sebagainya,” terangnya.

Acara tersebut diikuti oleh 2.500 santri TPQ di bawah naungan LP Ma'arif NU Jember. Mereka sebagian bahkan berasal dari Lumajang dan Demak, Jawa Tengah (Aryudi Abdul Razaq/Muiz).