Daerah

Bupati Hasan Hadiri Haflatul Imtihan di Ponpes Ummul Quro

NU Online  ·  Kamis, 16 Juni 2011 | 08:09 WIB

Probolinggo, NU Online
Madrasah merupakan sebuah simbol dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dalam perjalanannya banyak ujian dan rintangan yang dihadapi. Setiap ujian tersebut wajib dihadapi dengan ikhlas dan sabar.

Statemen tersebut disampaikan oleh Bupati Probolinggo Drs H Hasan Aminuddin, M.Si saat menghadiri haflatul imtihan ke-40 MI, MTs, MA Pondok Pesantren Ummul Quro dan SMAI Miftahul Arifin Desa Kropak Kecamatan Bantaran, Rabu (15/6) malam kemarin.
<>
Kedatangan Bupati Hasan yang didampingi oleh Inspektur Kabupaten Probolinggo HM. Nawi tersebut disambut oleh Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro KH. Syaifullah Arifin, mantan anggota DPRD Suparman Maskur dan Camat Bantaran M Gufron Rosadi beserta jajaran Muspika Bantaran.

“Dari segi finansial, majelis ilmu ini tidak ada untungnya. Oleh karena itu semua pihak wajib memberikan dukungan. Jika tidak ada uang, sumbanglah dengan fikiran dan tenaga. Kalau semuanya dilakukan dengan ikhlas, maka rizkinya akan ditambah oleh Allah,” ujar Ketua Forum Silaturrahim Kepala Daerah (Fospida) NU Jatim ini
.
Menurut Bupati yang berasal dari NU ini menjelaskan, di tengah perubahan zaman ada pengaruh luar yang sangat mengkhawatirkan generasi muda. Hal ini merupakan ancaman yang luar biasa bagi setiap masyarakat, khususnya para orang tua. Apalagi kecerdasan anak hari ini tidak sama dengan dahulu.

“Kecerdasan yang dimiliki anak saat ini sangat luar biasa. Kekuatan itu wajib diimbangi oleh para guru dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anak didiknya,” ungkap Bupati Hasan.

Lebih lanjut Bupati Hasan menjelaskan bahwa nasab tidak akan bisa mengubah nasib dan mengangkat derajat seseorang. Tetapi nasib akan mampu merubah nasab seseorang. Semua itu akan terwujud jika seseorang berbekal iman dan ilmu. 

“Jangan pernah berkecil hati dan selalu tawakkal kepada Allah. Tuntutlah ilmu setinggi mungkin. Karena iman dan ilmu akan mengangkat derajat seseorang,” tegas Bupati Hasan.

Tidak lupa Bupati Hasan juga mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan tidak bisa dilihat secara kasat mata. Tetapi yang dilihat adalah perilaku anak didik itu sendiri. Tentunya berbeda antara orang yang berilmu dengan yang tidak.

“Orang yang beriman harus mempunyai ilmu. Dari iman dan ilmu itu nantinya akan menumbuhkan taqwa. Jika semuanya sudah tertanam kuat, maka akan membangun akhlak dan etika anak dengan baik,” imbuhnya.

Oleh karena itu Bupati Hasan meminta supaya orang tua mewarisi anak-anaknya dengan ilmu sehingga nantinya siap menghadapi tantangan perubahan zaman. “Kalau tidak dipersiapkan dari sekarang, maka nantinya anak cucu kita hanya akan menjadi penonton,” jelas Bupati Hasan.

Kepada dewan guru orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo berharap supaya mampu menciptakan proses pembelajaran yang seimbang antara teori dan praktek. Jika ada keseimbangan ini, maka ancaman budaya luar yang akan menghantam dapat dengan mudah dibendung.

“Sebelum liburan, adakan proses pembelajaran praktek. Ini sangat penting untuk dilakukan. Sebab jika anak terus diberi pelajaran teori, maka sampai rumah dia akan lupa. Tetapi jika diberikan praktek, anak akan ingat terus dengan apa yang telah kita ajarkan. Semoga anak cucu kita menjadi anak yang sholeh dan sholeha serta ilmunya menjadi ilmu yang bermanfaat,” pungkas Bupati Hasan. 

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Andi Sirajuddin