Daerah

Bulan Gus Dur, Basada Lampung Gelar Baksos ATS di Dua Provinsi

NU Online  ·  Selasa, 11 Desember 2018 | 09:00 WIB

Bulan Gus Dur, Basada Lampung Gelar Baksos ATS di Dua Provinsi

Praktisi ATS Haura Z Netrahyahimsa menerapi warga

Bandar Lampung, NU Online
Meramaikan Bulan Gus Dur yang diperingati setiap Desember, Banser Husada (Basada) Lampung menggelar bakti sosial penyakit medis dan nonmedis Aji Tapak Sesontengan (ATS) di dua provinsi, yakni Lampung dan Sumatera Selatan.

Pelaksana Tugas Kepala Satuan Wilayah Khusus (Satsuswil) Basada Lampung, Gatot Arifianto, di Bandar Lampung, Selasa (11/12) menjelaskan, baksos gratis tanpa modus jual obat itu telah digelar pada Ahad (9/12), di Jalan Kopral A Wahab No 67, Muntang Tapus, atau depan SMPN 1 Prabumulih, Prabumulih Barat, Sumatera Selatan.

Di Lampung, kegiatan bekerjasama dengan PAC GP Ansor Kasui, Gusdurian Lampung dan Paguron ATS Swarna Raya yang meliputi kepulauan Sumatera hingga Malaysia, digelar di lokasi wisata Curup Gangsa, Kota Way, Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan, Rabu (12/12).  

"Amanat Kasatkorwil Banser Lampung Tatang Sumantri, Basada harus terus memberi hal bermanfaat melalui kegiatan positif, baksos ATS tanpa memungut biaya ini satu cara yang bisa kami lakukan membantu masyarakat tanpa memandang SARA," paparnya.

Pelayanan kemanusiaan untuk masyarakat melalui ATS, penyembuhan alternatif warisan leluhur nusantara tanpa obat untuk beragam penyakit seperti jantung, asma, ginjal, strees, kista, diabetes, keputihan dan lain-lain di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan sejak 2017 hingga 2018 kurang lebih mencapai 4 ribu orang.

"Dawuh Gus Dur jelas, yang lebih penting dari politik ialah kemanusiaan. Baksos ATS kami lakukan selalu disertai promosi keberagaman, toleransi dan motivasi," ujar Kamitua (Master) ATS itu lagi.

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan Presiden RI IV telah memberikan banyak teladan yang patut ditiru generasi muda bangsa Indonesia. Baik itu kebangsaan, kemanusiaan atau keagamaan yang ramah sejalan dengan diajarkan Rasulullah SAW.

Pada 1 Januari 2000 Gus Dur mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua sebagai penegasan sikap, Papua bukanlah pulau mencekam yang selalu diwarnai dengan aksi teror sparatis.

Pada Maret 2000, Menlu Amerika Serikat, Henry Kissinger datang menemui Gus Dur, menyampaikan intimidasi agar mau memperpanjang Kontrak Karya Freeport dibuat di zaman Soeharto. Tapi, Gus Dur melawan dan menegaskan tidak akan menggadaikan masa depan Papua.

"Teriakan NKRI harga mati bagi NU sudah dan akan terus dilakukan. Gus Dur dilengserkan dari kursi presiden karena akan mengeluarkan kebijakan untuk meninjau kembali Kontrak Karya yang pernah dibuat di zaman rezim sebelumnya agar menguntungkan warga Papua," kata dia.

Puncak Bulan Gus Dur akan digelar di Ciganjur, Jakarta Selatan, 21 Desember 2018. (Malikaisa/Muiz