Daerah

Bukan Cuma Ibadah Sebabkan Kita Masuk Surga. Lalu Apa?

NU Online  ·  Senin, 4 Februari 2019 | 06:30 WIB

Bukan Cuma Ibadah Sebabkan Kita Masuk Surga. Lalu Apa?

KH Salman Al-Farisi, Pengasuh Pondok Al-Hikmah Buntet Pesantren Cirebon

Bekasi, NU Online
Pengasuh Pondok Al-Hikmah Buntet Pesantren Cirebon KH Salman Al-Farisi (Kang Salman) mengatakan, Allah merahasiakan kepada siapa rahmat atau kasih sayang-Nya akan diberikan.

“Kita ini tidak tahu sedang dalam kondisi disayangi Allah atau tidak, karena itu dirahasiakan,” kata Kang Salman pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di pelataran Masjid Jami’ At-Taqwa, Kampung Jarakosta Kebon Kelapa, Sukadanau, Cikarang Barat, Bekasi, Sabtu (2/2) malam.

Kang Salman menegaskan, seseorang bisa masuk surga bukan lantaran amal ibadah yang dilakukannya, melainkan karena rahmat dan kasih sayang Allah. Tidak ada orang masuk surga karena ibadahnya.

“Kalau ada orang sejak lahir hingga mati atau dari fajar sampai petang dia ibadah terus, punya duit disedekahkan semuanya, malam-malamnya selalu diisi dengan shalat-shalat sunah, siang digunakan untuk puasa dan shalat-shalat yang dikerjakan pada siang hari, itu belum cukup untuk membuat orang masuk ke dalam surga,” jelas Kang Salman.

Ibadah yang dilakukan manusia tersebut, lanjutnya, tidak akan cukup untuk membalas kenikmatan yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. Sehingga sudah seharusnya manusia tidak berbangga dengan ibadah yang telah dilakukannya. Yang ada dan harus dilakukan oleh manusia hanyalah bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah dirasakan.

“Lalu nikmat-nikmat Allah itu dibalas dengan ibadah kita? itu belum cukup. Dari mana jaminan kita masuk surga? Untuk membalas kenikmatan yang Allah berikan saja belum cukup, apalagi ingin masuk ke surga,” tanya Kang Salman dengan logatnya yang khas.

Kang Salman mengingatkan pula bahwa rahmat Allah tidak selalu diberikan karena amal-amal atau ibadah-ibadah yang besar. “Tidak selalu rahmat Allah turun karena begitu banyak shalat yang selalu kita lakukan. Belum tentu,” tegas Kang Salman.

Lantas apa maksud Allah merahasikan rahmat atau kasih sayangnya?

“Kita tidak boleh meremehkan amaliyah atau perbuatan yang kecil. Bisa jadi hanya karena kita menyingkirkan duri di tengah jalan lalu kemudian Allah ridho akibat perbuatan itu, maka itu yang membuat Allah menurunkan kasih sayang-Nya. Dan itu pula yang bisa jadi menyebabkan kita masuk ke dalam surga,” jelas Sekretaris Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Cirebon ini.

Ternyata, imbuhnya, Allah memberikan rahmat bukan karena shalat yang dilaksanakan pada siang dan malam hari atau shalat-shalat wajib yang dikerjakan tepat waktu.

“Tetapi justru karena perbuatan-perbuatan yang kita anggap sepele. Hanya dengan menyingkirkan duri di tengah jalan karena khawatir melukai orang lain. Jadi jangan pernah meremehkan amaliyah yang kecil,” pungkas Kang Salman. (Aru Elgete/Muhammad Faizin)