Daerah

Buka Pelatihan Membuat Abon, Bupati Tegal Dorong Kader Muslimat NU Sukses Jadi Wirausaha

Rab, 18 Desember 2019 | 11:30 WIB

Buka Pelatihan Membuat Abon, Bupati Tegal Dorong Kader Muslimat NU Sukses Jadi Wirausaha

Pelatihan membuat abon Muslimat NU Tegal, Rabu (18/12) (Foto: NU Online/Tahmid)

Tegal, NU Online
Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengadakan pelatihan membuat aneka abon, Rabu (18/12). Pelatihan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Direktorat Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia disambut baik oleh Bupati Tegal Hj Umi Azizah.
 
Bupati mengatakan harapannya agar pelatihan tersebut semakin menambah semangat dan motivasi para peserta yang kebanyakan kaum ibu dan kaum perempuan di Kabupaten Tegal untuk merintis dan menjalankan usahanya, serta mengembangkan bisnis di era pasar komersil.
 
Pelatihan berlangsung di Gedung Serba Guna Muslimat NU Kabupaten Tegal, mempelajari pengolahan daging sapi, ayam, dan ikan menjadi abon. Dengan begitu abon nantinya menjadi produk olahan pangan siap konsumsi yang bernilai tambah tinggi.  
 
"Prospeknya sangat baik karena pasarnya juga terbuka luas, terlebih Kabupaten Tegal sebagai daerah tujuan wisata banyak dikunjungi wisatawan, di mana produk abon bisa kita pasarkan sebagai oleh-oleh," ungkap Bupati.
 
Hal lain yang tidak kalah pentingnya, kata Bupati, adalah karakteristik perekonomian masyarakat Kabupaten Tegal. Kebutuhan pangan masih mendominasi belanja rumah tangga sebagian besar penduduk, di mana hasil Susenas tahun 2018 lalu, 52,78 persen pengeluaran rumah tangga digunakan untuk konsumsi makanan, terutama untuk membeli makanan dan minuman jadi.
 
"Dan tentunya ini adalah sebuah peluang bisnis sektor pangan," imbuh Bupati.
 
Berbicara soal kewirausahaan, lanjut dia, ada nilai dari para usahawan pemula yang kemudian sukses. "Yaitu 'berani gagal'. Mereka yang sukses saya pastikan pernah mengalami kegagalan dalam usahanya. Tapi di sini, bukan gagalnya yang penting atau seberapa kuat mereka untuk bangkit lagi, itu jauh lebih penting. Gagal bangkit lagi, gagal bangkit lagi. Frekwensi kebangkitan inilah yang kemudian menempa mental mereka, meneguhkan prinsip mereka untuk sukses di bisnisnya," papar Bupati.
 
Bupati mengingatkan, pelaut itu banyak, tetapi pelaut ulung hanya lahir dari ombak yang besar, bukan di air yang tenang. "Dan, wirausaha itu seperti manusia, semuanya diawali dari yang kecil dan bayi. Tidak ada usaha yang langsung besar dan kuat kecuali mereka yang memang dapat warisan usaha," ujarnya.
 
Ia juga berpesan agar peserta pelatihan memanfaatkan kesempatan selama pelatihan untuk mendulang sebanyak mungkin informasi, praktik, dan teknik pembuatan abon. "Syukur-syukur di pelatihan selanjutnya bisa didorong penguatan dari sisi bisnisnya, mulai dari branding, packaging, hingga pemasaran konvensional maupun digital melalui marketplace," kata Hj Umi.
 
Sebagai Bupati, ia mengatakan dirinya berada di jajaran birokrasi, bersama Wabup Ardie akan mendorong penuh tumbuhkembangnya wirausahawan-wirausahawan pemula. "Termasuk kita sediakan coWorkingspcae sebagai ruang publik bagi komunitas, utamanya para pelaku UMKM yang ingin terjun ke pasar elektronik atau e-commerce," pesannya.
 
Pelatihan tersebut diikuti 20 peserta dari Perwakilan PAC Muslimat NU se-Kabupaten Tegal dan dihadiri Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Toto Subandrio, Ketua PCNU Kabupaten Tegal, para pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten Tegal.
 
 
Kontributor: Tahmid
Editor: Kendi Setiawan