Daerah

BNN: Santri Harus Jadi Pelopor Tekan Narkoba

Sel, 4 Agustus 2020 | 13:00 WIB

BNN: Santri Harus Jadi Pelopor Tekan Narkoba

luhan bahaya Narkoba di pesantren Al-Anwar-4, Sarang, Rembang, Jateng oleh BNN Propinsi (Foto: NU Online/Aan Ainun Najib)

Rembang, NU Online
Perkembangan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya atau Narkoba sudah demikian memprihatinkan. Tidak hanya menyentuh kalangan dewasa dan orang tua, juga telah merambah di kalangan sejumlah pelajar. Upaya pencegahan terus dilakukan oleh semua pihak, baik instansi pemerintahan maupun pihak penyelenggara pendidikan.

 

Badan Narkotika Nasional (BNN) yang merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan, dan peredaran gelap psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya telah banyak melakukan sosisialisasi di kalangan pelajar.

 

Salah satu upaya tersebut dilaksanakan oleh BNN Provinsi Jawa Tengah kepada ratusan santri Pesantren Al-Anwar 4 Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Selasa (4/8) pagi.

 

Kepala Seksi Pencegahan BNNP Jawa Tengah Jamaluddin Ma'ruf menegaskan, bahaya narkoba ini telah masuk dalam Undang-Undang No 39 Tahun 2009 yang merupakan zat atau bahan berbahaya yang dilarang negara.

 

"Tujuan dari kegiatan ini untuk mensosialisasikan kepada santri dan lembaga pendidikan agar menjadi pelopor dan mampu melaksanakan program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN)," jelasnya.

 

Dikatakan, salah satu tantangan yang harus dihadapi bangsa ini adalah ancaman terhadap sumber daya manusia Indonesia, di mana terkait hal ini musuh dalam bentuk narkoba sudah mengintai dan siap merenggut generasi penerus bangsa ini.

 

"Permasalahan narkoba di Indonesia sudah sangat serius dan memerlukan penanganan yang ekstra," terangnya dalam Seminar yang bertemakan 'Sosialisasi Bahaya Narkoba Bagi Masa Depan Bangsa' tersebut.

 

Masyayih Pesantren Al-Anwar 4 Sarang KH Sholeh Taufiq mengatakan, pencegahan penggunaan obat-obat terlarang ini merupakan perintah agama.

 

"Karena obat-obat tersebut dapat merusak akal. Kita diiperintahkan untuk menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Ini perintah agama, kita sebagai generasi penerus harus bisa menjaga ini semua," tegasnya.

 

Ia juga menceritakan, sosok pemuda yang gigih dalam membela agama dan taat kepada Nabi Muhammad SAW, yakni Zaid bin Tsabit. Sosok pemuda yang bisa dijadikan suri tauladan, sehingga Nabi Muhammad SAW mengangkatnya menjadi sekretarisnya.

 

"Zaid bin Tsabit, ini sosok pejuang yang gigih, dan tidak pantang menyerah. Ia menjadi terdepan dalam membela Nabi Muhammad SAW. Sehingga ia diangkat menjadi sekretaris beliau," terangnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, pihak BNNP Jawa Tengah juga melakukan tes urine kepada seluruh santri Al-Anwar 4 Sarang, Rembang. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi awal pencegahan penyebaran narkoba di kalangan pelajar.

 

Kontributor: Aan Ainun Najib
Editor: Abdul Muiz