Daerah

Bentengi Aqidah Nahdliyin!

NU Online  ·  Senin, 11 Maret 2013 | 06:21 WIB

Tegal, NU Online
Warga Nahdliyin perlu dibentengi dengan aqidah yang kuat, sehingga tidak mudah tergeming dengan bujuk rayu masuk ke dalam aqidah lain. Apalagi dengan persoalan sepele, hanya karena sekardus mie instan kemudian menggadaikan aqidah.<>

“Jika demikian, sungguh naudzubillah mindzalik,” kata KH Abdul Mutholib saat memberikan taushiyah dalam acara muzakarah rutin yang digelar Pimpinan Cabang Fatayat NU Tegal di Kecamatan Sindang, Sabtu (9/3).

Seandainya pertemuan besar semacam ini terus dilakukan niscaya ada pencerahan dan akan kuat aqidah warga NU. “Jangan pernah tidak percaya diri dengan apa yang kita pegang. Kita menjalankan amalan ibadah adalah warisan dari para kiai-kiai kita dulu yang jelas nasab dan kelimuannya, jadi bukan baru ngaji kemarin kemudian dipanggil ustadz,” tutur saat memberikan taushiyah. 

Lebih lanjut kiai sepuh itu menghimbau agar pada kader Fatayat senantiasa menjaga kerukunan dan kedamaian dengan sesama warga masyarakat yang memiliki beda keyakinan maka berbuat baiklah. “Kita akan dianggap baik apabila kita itu bisa memberikan terbaik, jadi tanam kebaikan dengan kawan-kawan kita yang lintas agama,” katanya. 

“Dalam Aswajanya Imam Satiby merumuskan adanya hifdun naas. Artinya kita disuruh menjaga manusia, tidak memihak pada agama atau keyakinan apapun, selama itu manusia maka wajib hukumnya kita menjaganya. Makanya kalau Banser disuruh jaga orang non muslim dari keserakahan, wajib hukumnya ikut menjaganya,”  terang kiai Mutholib.

Dai asal Kecamatan Adiwerna itu juga megaharap agar jangan membenihkan permusuhan, NU telah menjadikan Rahmatan lil alamin sebagai motto gerakanya Islam. “Saya yakin jika Fatayat dan Muslimat bisa melakukan itu dengan baik, maka akan terjadi kedamaian dalam hidup,” harapnya.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muiz T.