Daerah

Begini Tradisi Penaikan Mustaka Masjid di Wonoboyo Temanggung

NU Online  ·  Ahad, 26 Februari 2017 | 04:30 WIB

Temanggung, NU Online
Ada yang unik dalam tradisi di Desa Wonoboyo, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, kala proses pembangunan masjid memasuki tahap akhir. Masyarakat setempat yang mayoritas adalah petani berduyun-duyun mengadakan upacara penaikan mustaka masjid.

Seperti yang tampak pada Jumat (23/2) malam kemarin, sebelum mustaka dipasang, terlebih dahulu digelar beberapa kegiatan dan festival seni bernafaskan keislaman. Pertama, selepas shalat Isya masyarakat Desa Wonoboyo berkumpul mengadakan mujahadah dengan dipimpin kiai sesepuh desa di masjid yang hendak dipasang mustakanya.

Tahap kedua, usai mujahadah kegiatan berlanjut dengan sejumlah kegiatan formal seperti pidato-pidato sambutan dari pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan masjid ini. Selain panitia pembangunan masjid, berpartisipasi pula memberi kata sambutan pemerintah daerah setempat yaitu Kepala Desa Wonoboyo dan camat Kecamatan Wonoboyo.      

Setelah itu acara diteruskan dengan kirab pengusungan mustaka yang dimulai dari batas terjauh komplek perumahan desa. Perjalanan kirab membawa mustaka ini dimeriahkan pula oleh alunan dan tabuhan kesenian grup hadhrah serta diiringi ratusan warga berjalan menuju masjid yang berjarak lebih kurangnya satu kilo meter.

Setelah rombongan kirab sampai masjid, bunyi lantunan adzan menandai dimulainya proses pemasangan mustaka ke kubah atau atap masjid.

Pada ritual pamungkas setelah selesai pemasangan mustaka, warga di dalam masjid lalu membaca shalawat Nabi sambil berdiri dan ditutup dengan selamatan dengan nasi kenduri yang telah disiapkan segenap warga yang hadir yang dibawa sendiri-sendiri dari rumah masing-masing. (M. Haromain/Mahbib)