Pamekasan, NU Online
Koperasi Syariah Nawa Utama Mandiri (KSNU Mandiri) yang dikelola oleh Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kabupaten Pamekasan, baru berjalan tujuh bulanan. Namun, laba bersihnya sudah tembus Rp28 juta.
Hal itu diketahui pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) perdana tahun buku 2017 di Aula Muslimat NU Lantai II Pamekasan, Ahad (26/2). Acara yang menghadirkan seluruh anggota koperasi binaan LPNU Pamekasan tersebut, juga diikuti jajaran syuriah, tanfidiyah, ketua lembaga dan banom di lingkungan PCNU Pamekasan.
"Koperasi yang sedang kita jalankan ini masih dalam tahap perjuangan. Bahkan, baru seumur jagung. Namun, kita melihat sudah ada tanda-tanda kemajuan dari KSNU," bebernya.
Berkat laba bersih sebesar Rp28 juta, KSNU Mandiri bisa memberikan maslahah kepada PCNU sebesar Rp5 juta lebih.
Pada kesempatan itu, Ketua PCNU Pamekasan KH Taufik Hasyim mengajak pengelola dan anggota KSNU Mandiri untuk membuat terobosan. Yakni, menggandeng sejumlah elemen, seperti pesantren, pendidikan di bawah LP Ma’arif dan lainnya untuk menjadi bagian dari KSNU Mandiri.
Pengasuh Pesantren Sumber Anom, Palengaan, Pamekasan tersebut mengaku bangga dengan perjalanan koperasi yang baru diluncurkan tujuh bulan lalu itu. Pihaknya mengajak kepada segenap pengurus dan anggota KSNU Mandiri untuk terus berinovasi demi kemajuan koperasi tersebut.
Hal senada juga disampaikan pembina KSNU Pamekasan, KH Misbahul Munir. Menurutnya, KSNU menjadi pintu untuk membangkitkan perekonomian NU melalui jamaah dan jamiyah. Sehingga, jamaah ikut andil dalam memajukan KSNU.
"Kalau bukan kita yang membesarkannya, siapa lagi? Ini momentum yang tepat untuk membangkitkan ekonomi NU dari jamaah, untuk jamaah dan bagi jamaah serta jamiyah," ujar Wakil Rais Syuriah PCNU Pamekasan ini.
Di akhir acara, pengurus dan anggota koperasi juga melakukan reformasi kepengurusan. Namun, semua anggota aklamasi untuk memilih kembali Amin Jakfar sebagai ketua. Sementara jabatan sekretaris, diserahkan kepada Nor Hamidi. Bendahara diamanatkan kepada Fathorrahman. (Hairul Anam/Ibnu Nawawi)