Daerah

Banyak Baca dan Ikat Ilmu dengan Menulis

NU Online  ·  Ahad, 13 September 2009 | 06:50 WIB

Pati, NU Online
Membentuk generasi muda yang berpikiran kreatif memang bukan hal mudah, namun bukan halangan untuk berprestasi. Hal inilah yang dilakukan oleh pengurus Madrasah Luthful Ulum Wonokerto, Pasucen, Trangkil Pati. Pengurus madrasah ini mengadakan bedah buku “Mencetak Anak Genius” karya Jamal Ma’mur Asmani, pada Jum’at (11 /9) pukul 16.00 WB, di auditorium madrasah setempat.

Agenda ini dihadiri oleh ratusan siswa, pengurus madrasah dan orang tua siswa. Pada kesempatan ini, Jamal Ma’mur mengungkapkan bahwa mencetak anak jenius itu bukan mudah dilakukan, sebab harus ada kegigihan untuk membentuk kegeniusan anak. “Anak genius itu memang bukan hal yang mudah ditemui, namun bukan jadi halangan bagi setiap anak untuk jadi pemuda kreatif,” terang Jamal.<>

Selain itu, Jamal mengungkapkan bahwa, pada dasarnya mental dan kepekaan anak itu sama, namun keluarga memberi efek besar pada pembentukan karakter anak. “Peran orang tua sangat penting untuk mencetak anak genius dalam keluarga. Harus ada disiplin belajar, kegigihan dan dorongan dari orang tua. Anak cerdas itu hasil dari belajar serius dan banyak membaca. Ilmu yang diserap akan terikat dengan aktifitas menulis,” ungkap Jamal.

Dorongan dari orang tua, imbuh Jamal, bisa berupa dorongan material dan spiritual. “Orang tua punya efek penting bagi perkembangan kepribadian anak. Jadi, kalau orang tuanya tak banyak memberi dorongan spiritual, mental anaknya juga akan lemah,” katanya.

Pembanding bedah buku ini, Munawir Aziz, mengungkapkan bahwa, banyak anak yang justru punya kecerdasan tinggi namun miskin prestasi. Hal ini disebabkan karena proses yang salah pada kepribadian anak.

“Banyak pelajar yang punya ukuran IQ dan EQ tinggi, tapi susah untuk menghasilkan produk kreatif. Saya merasa, dorongan kreatif dari lingkungan penting untuk membentuk pelajar yang berpikiran positif dan bermental kompetitif” ungkap Munawir.

Lingkungan pembelajaran, imbuh Munawir, sangat berpengaruh bagi kecerdasan dan kreatifitas. “Kalau pelajar hidup dan berinteraksi di lingkungan yang malas dan tidak suka ilmu, maka akan susah belajar tekun. Sebaliknya, lingkungan yang kondusif akan sangat mendukug sistem belajar. Namun, di balik semua itu, yang terpenting adalah kemauan belajar dan konsistensi untuk meraih ilmu” terang Munawir.  

Pada kegiatan ini, beberapa siswa membacakan puisi yang digubah dengah perasaan. Kegiatan ini ditutup dengan buka bersama peserta. (ziz)