Daerah

Bantuan Pemerintah Terbatas, NU di Jember Hadir untuk Terdampak Covid-19

Ahad, 10 Mei 2020 | 16:30 WIB

Bantuan Pemerintah Terbatas, NU di Jember Hadir untuk Terdampak Covid-19

Pengurus Ranting NU di Kecamatan Ambulu Jember menyerahkan sembako kepada warga terdampak Covid-19. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online
MWCNU Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur nyaris tak pernah absen berkontribusi dalam menghalau laju Covid-19 sekaligus mengantisipasi dampak ekonomi yang ditimbulkan. Yang terbaru, MWCNU yang terletak di ujung selatan kota Jember itu membagikan sembako untuk warga terdampak Covid-19. Sebanyak 280 paket sembako telah dan akan diberikan di tujuh desa yang ada di Kecamatan Ambulu.  

“Masing-masing desa kami jatah 40 paket,” ucap Ketua MWCNU Ambulu, Muhammad Kasdib  sesaat sebelum melepas mobil pengangkut sembako untuk warga di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Ahad (10/5).

Menurut Kasdib, sebelumnya sembako telah diberikan kepada warga terdampak Covid-19 di dua desa, yaitu Pontang dam Tegalsari. Dikatakannya, penerima sembako  dihimpun oleh Ranting NU setempat, dipilih berdasarkan kondisi ekonomi yang bersangkutan.

“Karena sembakonya terbatas, maka kita pilih warga yang paling parah terdampak Covid-19. Cara pembagiannyapun kita serahkan kepada Ranting, biar mereka yang jalan,” jelasnya.

Di tempat terpisah, Ketua Ranting NU Pontang 1, Marbun menegaskan bahwa cukup banyak warga yang sebenarnya berhak mendapatkan bantuan, namun karena paket sembako yang disediakan terbatas, maka dipilih berdasarkan skala prioritas.

“Ya Allah begitu banyak yang membutuhkan bantuan sembako. Mereka hidupnya cukup susah, apalagi setelah berbagai kebijakan pemerintah diterapkan terkait upaya pembasmian Corona,” ungkapnya.

Marbun menegaskan, saat ini mereka hanya bisa berharap dapat bantuan dari pemerintah. Sebab memang tidak ada lagi yang bisa diharapkan setelah sumber penghasilan mereka tereduksi akibat kebijakan terkait pencegahan Covid-19.

“Tapi kenyataannya, bantuan dari pemerintah juga sangat terbatas,” terangnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Ranting NU Tegalsari, Nur Rofi’ie. Menurutnya, penerapan darurat Covid-19 telah melahirkan banyak warga miskin  baru. Itu karena darurat Covid-19 sudah menutup ‘lahan’ pekerjaan yang selama ini memang menjadi gantungan hidup mereka, misalnya buruh, sopir, penjual jasa, pedagang kaki lima, dan sebagainya.

“Hidup  mereka betul-betul memprihatinkan,” terangnya.

Oleh karena itu, bantuan dari MWCNU Ambulu merupakan hal yang sangat berarti bagi mereka. Walaupun tidak banyak, tapi paling tidak dapat meringankan beban hidup mereka meski hanya beberapa hari.

“Yang namanya bantuan, tetap saja sangat berarti bagi mereka, apalagi di tengah musim Covid-19 saat ini,” pungkasnya.

Reporter: Aryudi A Razaq
Editor: Ibnu Nawawi