Sumenep, NU Online
Ratusan Barisan Ansor Serbaguna atau Banser yang tergabung dalam Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jawa Timur melakukan sejumlah kunjungan di Pulau Madura. Dari mulai makam para wali, hingga ke Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Sumenep, Ahad (3/2).
Tujuan perjalanan adalah ziarah ke makam para waliyullah di Pulau Madura dari mulai Syaikhana Khalil di Bangkalan, Bujuk Batu Ampar, Sampang, hingga Sumenep. Bahkan rombongan berkesempatan memberikan semangat kepada peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar atau Diklatsar Banser di Pragaan, Sumenep, serta mengunjungi kantor MWCNU setempat.
Selain menyaksikan Diklatsar, rombongan dengan berjalan kaki menuju kediaman kiai sepuh di sana, KH Imron Syahruddin di Pondok Pesantren Nurul Huda Pakamban Laok.
“Tidak hanya menyalami KH Imron Syahruddin, kami juga meminta doa, bahkan diberikan ijazah khusus agar diberi kekuatan mengawal NU dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI,” kata Ahmad Subqi al-Kalibek.
Ketua rombongan ini mengaku bangga dan terhormat dapat sowan ke kiai sepuh ini. "Kiai yang usianya sudah menjelang 100 tahun kini sudah langka. Kami bangga dan terharu diberi kesempatan memohon barakah doa dari waliyullah pendiri NU utamanya di kecamatan ini. Ijazahnya adalah jimat bagi kami untuk mengawal NKRI,” katanya di tengah kerumunan anggota Banser.
Suasana tampak haru dan penuh khidmat, sebagian bahkan ada yang meneteskan air mata lantaran mendapat ijazah dari Kiai Imron Syahruddin.
Di hadapan Kiai Imron, Ahmad Subki dengan tegas mengatakan bahwa NKRI sebagai harga mati. "Tantangan NU dan NKRI makin berat dan sulit. Tapi kami tidak pernah gentar,” ungkapnya. Baginya, sampai kapanpun NKRI harga mati, lanjutnya.
Doa yang diberikan para kiai menjadi penyemangat. “Dengan bekal doa sesepuh NU, kami akan terus menjaga Indonesia dan menjaga ulama. Karena menjaga bangsa berarti menjaga agama,” tegasnya.
Selanjutnya rombongan menuntaskan perjalanan ke makam para wali di Kabupaten Sumenep. (Zubair/Ibnu Nawawi)