Daerah

Banser Harus Takut Tidak Bermanfaat

NU Online  ·  Selasa, 1 Mei 2018 | 02:00 WIB

Musirawas, NU Online
Guyonan bahwa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) takut lapar sudah kuno dan tak perlu lagi disampaikan pada kader. Zaman now, Banser harus takut jika tidak mampu memberi manfaat bagi agama, bangsa dan kemanusiaan.

"Banser harus takut jika tidak mampu mandiri, takut tidak kreatif. Zaman  berubah, kader inti GP Ansor harus mampu meresponnya dengan gerakan positif," ujar Instruktur Satkornas Banser Gatot Arifianto, di Musirawas, Sumatera Selatan, Selasa (1/5).

Banser di luar Pulau Jawa mempunyai ketangguhan tersendiri. Misalnya, untuk menghadiri pertemuan harus melintasi sungai dengan menggunakan perahu, menempuh jarak puluhan kilometer yang memerlukan waktu lima hingga dua belas jam.

"Itu ketangguhan, itu semangat luar biasa, menghabiskan energi, biaya tidak sedikit, suatu kehebatan sahabat-sahabat miliki," kata dia kepada 140 peserta Susbalan PC GP Ansor Musirawas.

Nawa Prasetya Banser kedelapan menjelaskan, Barisan Ansor Serbaguna,  siap mengorbankan seluruh jiwa, raga dan harta demi mencapai ridho Ilahi.

Ikrar tersebut terealisasikan dalam sejumlah kegiatan Banser, misalnya membantu pengamanan pengajian termasuk sedekah.

Gatot lalu mencontohkan bagaimana menggalang fundraising. 

"Membuat proposal untuk kegiatan tidak dilarang. Namun akan menarik jika dengan bentuk fundraising, yang punya usaha kopi, jika satu kilogram Rp50 ribu, maka bisa dijual Rp100 ribu, Rp50 ribu modal usaha kopi, Rp50 ribu sebagai bantuan pembeli," ujarnya mencontohkan.

Jaringan, relasi harus didata untuk mempermudah fundraising. Ansor adalah organisasi mandiri. Jika 140 peserta Susbalan masing-masing menyumbang Rp10 ribu, maka akan ada Rp1.400.000.

"Seperti itu beberapa cara kita bisa mandiri, saling membantu, berbagi untuk yang membutuhkan dan menghidupkan organisasi," kata dia.

Peserta Susbalan Musirawas mendukung Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional Lampung (BPUN) diikuti 47 peserta yang digelar di Pesantren Al-Wustho Rejosari Pringsewu, Lampung, asuhan KH Ahmad Nasihin.

140 peserta yang berasal dari Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung itu menghimpun dana Rp1.440.000. Adapun peserta Susbalan PC GP Ansor Banyuasin, menghimpun dana Rp778.000 sebagai upaya membantu BPUN Lampung 2018. (Malikaisa/Muiz)