Daerah

Bahas Isu Moral, Universitas Islam Majapahit Hadirkan Narasumber Dalam dan Luar Negeri

Sen, 3 Februari 2020 | 09:30 WIB

Bahas Isu Moral, Universitas Islam Majapahit Hadirkan Narasumber Dalam dan Luar Negeri

Fakultas Agama Islam Universitas Islam Majapahit (Unim) menggelar International Conference on Morality (Incomora) Universitas Islam Majapahit 2020 pada Ahad (2/2).

Mojokerto, NU Online
Fakultas Agama Islam Universitas Islam Majapahit (Unim) menggelar Konferensi Internasional atau International Conference on Morality (Incomora) Universitas Islam Majapahit 2020 pada Ahad (2/2). Forum ini berkutat pada isu seputar hubungan kematangan dan moralitas individu agar dapat mewujudkan masyarakat dunia yang baik.

Wakil Rektor Unim Ainul Yaqin menyimpulkan pembicaraan yang berlangsung di forum. Menurutnya, pembentukan moral yang efektif harus dilakukan agar melahirkan anggota masyarakat yang mendukung tercapainya tatanan kehidupan sosial yang dicita-citakan. Hal ini, kata Ainul Yaqin, perlu diupayakan oleh setiap muslim dan lembaga pendidikan Islam untuk dapat membuktikan Islam sebagai rahmatan lil-alamin.

"Dari beberapa materi yang disampaikan narasumber pada Konferensi Internasional di Universitas Islam Majapahit ini dapat disimpulkan bahwa pendekatan kognitif dibutuhkan dalam membentuk moral sebab perilaku moral seseorang dipengaruhi oleh penalarannya,” kata Ainul Yaqin.

Ia menambahkan, kematangan moral seseorang ditandai dengan kematangan penalaran moralnya. Penalaran moral yang matang memberinya kemampuan memilih tindakan yang matang pula. Penalaran moral perlu ditingkatkan dari level rendah ke level yang lebih tinggi sebagaimana jenjang yang dikemukakan oleh Kohlberg; preconventional, conventional, dan postconventional yang sepadan dengan konsep maqamat Imam Al-Ghazali; awam, khawas dan khawasul akhawas.

Proses pembelajaran yang direkomendasikan oleh teori kognitif sebagaimana konsep Piaget meliputi tahap asimillasi, akomodasi, dan equilibrasi. "Sedangkan alternatif pembelajaran yang dapat digunakan dalam membentuk moral secara kognitif antara lain; moral dilemma discussion, just-community, model pembelajaran ta’qilul akhlak," kata Ainul Yaqin sebagai salah satu pembicara utama.
 
Ketua panitia Konferensi Internasional ini, Ali Rohmad, mengucapkan syukur karena acara berjalan lancar. Pengurus LPTNU Kabupaten Mojokerto ini menuturkan, acara ini di dihadiri tujuh narasumber dari dalam dan luar negeri dan dua ratus lima puluhan peserta.

Pria yang sedang menempuh Program Doktoral di UIN Walisongo Semarang ini juga menjelaskan bahwa Konferensi Internasional ini diselenggarakan sebagai wujud dari slogan Unim, “Religious Cultural University” gagasan Rektor Unim H Rahman Sidharta Arisandi.

Adapun Dekan Fakultas Agama Islam Syaikhu Rozi dalam sambutan menyampaikan bahwa Konferensi Internasional ini akan rutin setiap tahun digelar oleh fakultas yang sedang dipimpinnya. Forum ini bertujuan antara lain meningkatkan kerja sama antarperguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.
Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Muchlishon