Daerah

Awas, Gerakan Separatis Menggejala di Madura!

NU Online  ·  Senin, 13 Mei 2013 | 04:06 WIB

Pamekasan, NU Online
Gerakan separatis yang berupaya merongrong keutuhan NKRI cukup menggejala di Madura. Salah satu sasarannya ialah para pemuda-pemudi yang mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi maupun di Sekolah Menengah Atas (SMA).
<>
Hal demikian tidak ditampik oleh tokoh PMII sekaligus Direktur Pusat Studi Madura (Pusdira), Badrus Syamsi, saat menjadi pembicara dalam kajian kemahasiswaan yang dilangsungkan oleh aktivis pergerakan, Ahad (12/5) kemarin.

Dengan mengulas tema “Upaya Menjaga Keutuhan NKRI, Menyikapi Gerakan Kelompok-Kelompok Separatis”, Badrus Syamsi yang pernah menjadi Fungsionaris PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2007-2010 menjelaskan, gerakan separatis itu bisa dibendung atau diminimalisasi dengan gerakan civil society. 

“Pertama, kampus-kampus dan sekolah-sekolah harus menjadi pilar negara. Ini bisa dimulai dengan menggalakkan kajian-kajian yang sifatnya moderatisme. Berhaluan Islam yang berbasis keindonesiaan. Kedua, lembaga-lembaga research dan swadaya non-profit melakukan kinerja-kinerja profesional secara independen,” gagasnya. 

Badrus Syamsi menjelaskan, gerakan separatis itu dipicu oleh kepemimpinan yang diskriminatif. Kepemimpinan yang jauh dari kata adil, terangnya, biasanya akan memancing reaksi keras yang dapat memecah keutuhan negeri ini.

“Selain itu, multikulturalisme juga mesti ditumbuhkembangkan di negeri ini. Dan kunci utamanya ialah bagaimana kita berupaya menghargai identitas lokal yang menjadi kekayaan tersendiri di Indonesia,” tegasnya. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Hairul Anam