OKU Timur, NU Online
Sejumlah elemen kepemudaan, komunitas olahraga, hobi dan media di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan menggelar "Lokalatih Pembuatan Video dan Jurnalisme Komunitas" sebagai upaya mengajak generasi muda berani mempublikasikan gagasan positif.
Pembina kelompok kerja lokalatih, Rio Susanto, di Bengkel Kreatif, Kelurahan Terikus Rahayu, Kecamatan Martapura, Ahad (10/9) berharap, kegiatan yang menghadirkan Asinfokom Satkornas Banser Gatot Arifianto dan jurnalis TV One Herman Sawiran tersebut bisa menggairahkan penggunaan media sosial secara positif bagi generasi muda setempat.
"Sehingga tahu kode etik, paham teknik jurnalistik, video dan fotografi," ujar Wakil Ketua III DPRD OKU Timur itu pula.
Rio menambahkan, media menjadi lebih sederhana dengan kehadiran tekhnologi. Kehadiran smartphone  di tangan-tangan kaum muda semestinya bisa menghasilkan posting-postingnya berkarakter di media sosial.
"Semoga generasi muda di OKU Timur bisa menghindari share atau mempublikasikan sesuatu yang negatif dan tidak menginspirasi," kata dia lagi.Â
Ketua PC IPNU OKU Timur, Muhammad Mukhlis selaku ketua panitia kegiatan melanjutkan, acara tersebut diharapkan bisa memberikan pembelajaran dalam mengelola media sosial, memenuhi kriteria dan dan kaidah berlaku dalam jurnalistik dalam mempublikasikan kegiatan komunitas.
"Kami berharap pula, kegiatan mampu menjembatani keterbatasan tentang pengelolaan dan pemanfaatan media sosial, serta terampil membuat naskah jurnalistik, video dan fotografi," papar Muhklis.
Media sosial jika digunakan baik akan menghasilkan yang baik. Gatot berharap, elemen kepemudaan, komunitas olahraga dan hobi yang ikut kegiatan tersebut mengambil alih media sosial dengan gagasan positif, inspiratif, untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan digelar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Garuda KPP-RI, Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Misbahul Ulum Gumawang, Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII), Matic 17, Palembang Post, Karang Taruna, Perbasi dan PMI. (Erli Badra/Abdullah Alawi)