Daerah

Ansor Sumbar: Kehadiran Banser Harus Manfaat Bagi Masyarakat

NU Online  Ā·  Sabtu, 10 November 2018 | 13:00 WIB

Ansor Sumbar: Kehadiran Banser Harus Manfaat Bagi Masyarakat

Kegiatan PKL dan Susbalan Ansor Sumbar

Damasraya, NU Online
Kader Ansor dan Banser harus tetap komitmen menjaga sikap dan perilaku yang santun, moderat, mencintai tanah air, dan berintegritas.Ā 

Hal ini seiiring dengan peningkatan pengkaderan dari Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) menjadi Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan).

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Rahmat Tuanku Sulaiman mengatakan hal itu, Jumat (9/11) di acara PKL dan Susbalan Ansor Sumbar di Pesantren Tarbiyatul Athfal, Nagari Koto Ranah, Kecamatan Besar Kabupaten Damasraya.Ā Ā 

Menurut Rahmat, Banser di Sumatera Barat yang sebelumnya tidak banyak diketahui, sekarang sudah banyak dikenal di masyarakat Sumbar. Terlepas mereka tahu dari media sosial maupun dari media lainnya. Yang jelas sekarang Banser sudah menjadi pembicaraan di masyarakat.

"Kehadiran Banser di tengah masyarakat harus memberikan manfaat kepada umat. Sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW menyebutkan, manusia yang terbaik adalah manusia yang memberi manfaat bagi orang lain. Maka diharapkan, Banser hendaklahĀ  memberikan manfaat bagi yang lain. Dengan sendirinya akan menjadi manusia terbaik. Cukuplah Allah yang mengetahui dan menilai kita sebagai orang terbaik. Terlepas penilaian seperti apa dari pihak tertentu, itu merupakan haknya," kata Rahman.

Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Cabang NU Damasraya KH Nurkhalidin yang memberikan fasilitas pelatihan di Pesantren Tarbiyatul Athfal, Nagari Koto Ranah, Kecamatan Koto Besar dan PC GP Ansor Damasraya yang sudah mempersiapkan kegiatan PKL dan Susbalan selaku panitia lokal.

Dikatakan Rahmat, peserta yang ikut PKL dan Susbalan ini sudah mencatat bagian dari sejarah pertumbuhan dan perkembangan Banser di Ranah Minang. "Mudah-mudahan pemuda ranah Minang yang hanya tahu di media sosial, yang selalu menyudutkan, bisa memahami BanserĀ  sesungguhnya," kata Rahmat menambahkan.

Ketua PC Nahdlatul Ulama KH Nurkhalidin mengungkapkan, prinsip kaderisasi yang dilakukan Ansor adalah masa depan NU. 20 hingga 50 tahun ke depan, kader Ansor yang mengikuti pelatihan ini adalah pelanjut perjuangan Nahdlatul Ulama di tengah masyarakat. "Sebagai orangtua, kami pasti dukung," kata Nurkholidin.

Setiap kader Ansor datang menyelenggarakan kegiatan, kata Nurkholidin, selalu diingatkan untuk mengikuti prosedur sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, tetap menjaga kondisivitas di lingkugan dan daerah masing-masing.Ā 

"Terkait dengan pro kontra kehadiran Ansor Banser tak perlu ditanggapi, karena pro dan kontra itu sudah ada sejak Nabi Adam As di bumi ini. Buktinya, anak beliau Habil dan QabilĀ  pro dan kontra dalam menyikapi sesuatu," kata Nurkholidin.

Nurkholidin juga mengingatkan, Ansor yang ada di mana-mana jangan mudah terprovokasi. Jika dibully, biarkan saja. Tidak perlu ditanggapi," katanya.

PKL ketiga dan Susbalan kedua yang diselenggarakan PW GP Ansor Sumbar ini bertema Bela Agama, Bela Bangsa. berlangsung hingga Ahad (11/11) Diikuti 75 peserta yang berasal dari Sijunjung, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Siak Provinsi Riau, Merangin Provinsi Jambi, dan Damasraya.Ā 

Peserta sangat antusias mengikuti PKL dan Susbalan. Terutama penguatan ideologi kebangsaan Negara Kesatuan Republik IndonesiaĀ  dan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah, tutur Sekretaris PW GP Ansor Sumbar Arianto. (Armaidi Tanjung/Muiz)