Ansor Jember Jagokan Kader Sendiri
NU Online · Rabu, 8 Desember 2010 | 02:54 WIB
Proses pergantian posisi Ketua Pimpinan Pusat GP. Ansor dalam Konggres Ansor akhir Desember mendatang, tampaknya bakal seru. Lebih-lebih setelah dipastikan Gus Ipul tidak bakal maju lagi dalam bursa pemilihan ketua. Ansor Jember, bahkan telah menimang jago untuk didorong bertarung dalam Konggres Banom NU tersebut.
“Idealnya, ketua umum Ansor itu harus kader dari dalam”, tukas Ketua PC GP Ansor Jember, Prof. DR. Babun Suharto di sela-sela acara konsolidasi di Jember, Selasa (7/12).<>
Menurut Babun, ke dapan Ansor perlu dipimpin oleh kader yang benar-benar mempunyai visi yang mapan untuk menggerakan organisasi, baik ke dalam maupun ke luar. Sebab, katanya, tantangan Ansor semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman.
Ansor, katanya, di samping harus menjadi benteng ulama dalam melestarikan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, juga harus mampu menjadi rahmaral lil’alamin bagi bangsa, termasuk bagi warga NU sendiri. “Itu tugas tidak ringan,” lanjutnya sambil menambahkan bahwa dalam memilih pimpinan Ansor, hendaknya berdasarkan hati nurani dan kelayakan sang calon.
Dalam pandangan Direktur pasca sarjana STAIN Jember itu, saat ini kader yang layak memimpin Ansor setidaknya ada tiga. Mereka adalah Chotibul Umam Wiranu, Malik Haromain dan Choirul Shaleh Rasyid. Menurut Babun, ketiga tokoh itu adalah kader Ansor tulen yang sudah sekian lama mendarmabaktikan dirinya bagi Ansor, sehingga loyalitasnya kepada Ansor tidak perlu diragukan lagi.
“Jangan sampai ada yang muncul tiba-tiba, padahal dia pengabdiannya di Ansor hanya seujung kuku,” jelasnya Babun tidak membantah bahwa kekuatan politik juga ikut bermain dalam konggres mendatang. Pasalnya, kader-kader potensial Ansor selama ini memang banyak yang berafiliasi ke partai politik. “Partisan atau bukan, tidak masalah. Yang penting adalah dia kader Ansor dan loyal kepada Ansor,” pungkasnya. (ary)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
6
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
Terkini
Lihat Semua