Kudus, NU Online
Upaya membangun organisasi mandiri mulai diwujudkan Pimpinan Ranting (PR) Gerapan Pemuda (GP) Ansor Desa Japan, Dawe, Kudus, Jawa Tengah. Saat ini, mereka mengembangkan usaha kopi bubuk merk Sorban Raja.
Ketua PR GP Ansor Japan, Muhammad Yasin mengatakan usaha kopi bubuk ini merupakan ikhtiar agar organisasi bisa mandiri tanpa bergantung iuran anggota maupun sumbangan pihak lain. Dijelaskan, melalui rapat rutin Ansor disepakati membuka usaha yang memberi penghasilan rutin kepada orgnisasi sekaligus untuk pemberdayaan ekonomi anggota dan warga setempat.
"Melihat potensi desa Japan-muria ada penghasil kopi yang besar dan kwalitas kopinya sangat bagus. Maka lahir ide serta kesepakatan memproduksi bubuk kopi," ujarnya kepada NU Online, Senin (3/9)
Yasin mengutarakan modal awal usaha produksi kopi Sorban Raja ini menggunakan dana satu juta dari kas organisasi Rp 500 ribu dan pinjaman pengurus 500 ribu. Hingga kini baru bisa memproduksi 30 kilo gram setiap pekan.
"Program rintisan usaha mandiri ini baru berjalan satu bulan dan dikerjakan 7 orang yang memproduksi," tuturnya.
Ia menambahkan kopi bubuk khas Japan Muria ini dikemas ukuran 200 gram berbandrol harga ecer Rp 16.000 setiap bungkus. Mengenai pemasarannya, baru menjangkau wilayah Kecamatan Dawe, Kudus.
"Alhamdulillah, penjualannya lumayan laris. Banyak yang suka Kopi Muria ini karena lebih nikmat rasanya dibanding daerah lain," ujarnya.
Kopi Ansor Banser Ranting Japan (Sorban Raja) ini berencana didaftarkan pada dinas pemerintahan terkait. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan legalitas produksi guna memacu pengembangan.
"Melalui usaha ini, semoga mampu membantu mengangkat roda perekonomian warga di Japan. Ansor bisa mandiri tidak meminta sumbangan bahkan menciptakan lapangan kerja," tandas Yasin. (Qomarul Adib/Ibnu Nawawi)