Daerah

Anggota DPRD Buleleng Bali ini Dilantik Kenakan Sarung

Jum, 16 Agustus 2019 | 03:00 WIB

Anggota DPRD Buleleng Bali ini Dilantik Kenakan Sarung

Wakil Rakyat Buleleng Bali (dua dari kanan) dilantik kenakan sarung

Buleleng, NU Online
Dari 45 anggota DPRD Kabupaten Buleleng, Bali yang dilantik pada Kamis (15/8) kemarin, salah satu wakil rakyat, H Mulyadi Putra, tampil beda saat pelantikan.
 
Uniknya, H Mulyadi yang memang berlatar belakang santri, menggunakan sarung saat pengambilan sumpah jabatan dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Buleleng. 
Penampilan ala santri NU tersebut merupakan representasi pakaian adat Islam, sementara anggota yang lain menggunakan pakaian adat Hindu Bali.
 
H Mulyadi Putra, terpilih menjadi anggota DPRD Buleleng untuk kali ketiga. Sebelumnya ia maju melalui PPP selama dua periode, sedangkan periode ketiga lewat jalur PKB. 
 
Kepada NU Online usai dilantik Mulyadi menjelaskan soal pakaian resmi pelantikan dengan menggunakan sarung. Menurutnya, apa yang ia lakukan tidak menyalahi aturan yang diuat Gubernur Bali.
 
Dikatakan, pakaian sarung merupakan adat Muslim di Kabupaten Buleleng dan dirinya menyesuaikan dengan peraturan yang ada, yaki setiap Kamis menggunakan pakaian adat sesuai agama masing-masing.
 
"Penggunaan pakaian adat ini, menyesuaikan dengan Peraturan Gubernur Bali di mana setiap hari Kamis seluruh instansi menggunakan pakaian adat yang menyesuaikan dengan agama masing-masing," jelasnya.
 
Pribadinya yang humanis dan selalu terlibat dalam kegiatan kegiatan di masyarakat, utamanya acara yang diselenggarakan oleh NU, menjadikannya semakin dipercaya rakyat. Hal ini terbukti dalam setiap kontestasi pemilihan legislatif perolehan suaranya semakin meningkat.
 
Pada Pileg 2009, H Mulyadi memperoleh 2.909 suara, pada tahun 2014 meningakat menjadi 6.798 suara. Meski berpindah partai, pada Pileg 2019 ia yang maju melalui PKB memperoleh 10.456 suara.
 
Keberhasilanya tersebut, menurut H Mulyadi tidak bisa dilepaskan dari doa dan dukungan dari semua pihak. "Intinya menjalankan tugas dan fungsi anggota dewan secara jujur dan ikhlas, Insyallah akan dipercaya masyarakat," paparnya.
 
Disinggung soal pakaiannya yang menggunakan sarung, H Mulyadi justru mengatakan bangga menggunakanya. Selain sudah terbiasa, sarung merupakan identitas muslim di Indonesia.
 
Anggota dewan kelahiran Buleleng 36 tahun silam ini pernah nyantri di Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo dan Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinngo, Jawa Timur. Pendidikan S1 diselesaikan di FISIP Universitas Pasundan Bandung dan pendidikan S2 selesai di Universitas Darul Ulum Jombang. 
 
Selain menjadi Ketua LPTQ Kabupaten Buleleng, sosok yang dulu dekat dengan Almarhum Kiai Fawaid As'ad Sukorejo ini, juga tercantum di jajaran pengurus Mustasyar MWCNU Kecamatan Gerokgak Buleleng, Bali. (Abraham Iboy/Muiz)