Daerah

"Dugem" Masuk Agenda Bahtsul Masa'il

NU Online  ·  Sabtu, 27 September 2003 | 09:35 WIB

Malang, NU.Online
Dalam rangka memperingati Harlah NU yang ke 80 PC NU Kota Batu mengadakan Bahtsul Masail berbagai masalah, baik Diniyah maupun masalah-masalah terkini. Dengan Bahtsul masail ini diharapkan dapat membangun persepsi yang sama soal hukum khususnya untuk warga Nahdliyin.Rois Syuriah NU Batu KH Nur Yasin BA mengatakan Hal itu kepada koresponden NU.Online, Sabtu (26/9) di Aula Masjid An Nur Batu disela-sela Bahsul masail.

Selain itu ia juga mengatakan, bahtsul masail ini nantinya dapat menjadi rujukan yang valid bagi masyarakat dalam menghadapi perkembangan gaya hidup dan kemajuan yang semakin pesat. “Sebagai kota yang sedang berkembang, hasil bahtsul masail ini diharapkan menjadi pegangan hukum untuk umat dalam menjawab problem kemasyarakatan yang merupakan efek dari perkembangan kehidupan,” katanya.

<>

Selain itu Kiai yang juga pengasuh Pondok Pesantren Manba‘ul Ulum Batu itu mengatakan, tidak menutup kemungkinan hasil dari bahtsul masail ini akan menjadi salah satu rujukan pada Pemkot dalam melakukan pembaharuan dan pembangunan. “Kalau memang perlu akan kita jadikan rekomendasi bagi Pemkot. Diharapkan sumbangsih pemikiran ini akan membantu pembangunan Pemkot Batu tanpa melanggar aspek hukum,”? harapnya.

Sementara itu dalam bahtsul masail itu sendiri dihadiri hampir seluruh perwakilan Pondok Pesantren di Kota Batu dan utusan NU baik ranting maupun PAC. Jumlah peserta yang hadir sekitar 60 peserta. “Ini cukup baik, karena respon warga Kota Batu ternyata masih tinggi untuk bahtsul masail,” kata Ahmad Jazuli Sekretaris panitia.

Acara itu sendiri dibagi dalam 3 komisi yang masing-masing membahas masalah, baik soal ‘ubudiyah, masalah sosial, dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pariwisata.

“Bahtsul masail kali ini bukan saja membahas masalah ubudiyah tapi juga masalah masalah yang saat ini dihadapi Kota Batu, misalnya penggunaan menara masjid untuk pariwisata,” Tambah Rois Syuriah NU Batu.

Selain itu juga dibahas tentang Diskotek dan masalah dugem (dunia gemerlap-red) muda-mudi yang saat ini menjadi isu hangat karena dipertentangkan oleh PHRI Kota Batu yang menghendaki diskotik dan Walikota Batu Drs Imam Kabul MS yang menentang diskotik. Sayang, sampai berita ini ditulis hasil keputusan bahtsul masail masih dirumuskan oleh Tim perumus yang terdiri KH Nur Yasin, Kiai Mahful, Kiai Abu Said, Gus Hazim Sirojuddin, dan beberapa anggota lain. “Sebentar lagi masih dirumuskan,” kata KH Nur Yasin.(Kd-Mlg)