Daerah

Alumnus Pesantren Al Falah Ploso Jaga Umat Lewat Dzikir

NU Online  ·  Sabtu, 11 Mei 2013 | 05:55 WIB

Tegal, NU Online  
Nampaknya cara yang dilakukan oleh Alumnus Pesantren memiliki ragamnya untuk berkhidmat di masyarakat, sebut saja alumnus Al Falah Ploso Kediri, untuk menjaga umat yang mereka lakukan adalah dengan cara mengajak berdzikir dengan wadahnya yaitu Jantiko Mantab Sema’an Al Qur’an dan Dzikrul Ghofilin.<>

Cara itu adalah cara yang sukses, pasalnya setiap kali digelar setiap Ahad Wage ribuan jama’ah mengikutinya. Bahkan untuk wilayah Kabupaten Tegal sudah sampai ketiga Kabupaten dan Kota diantaranya adalah Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes.  

Koordinator Jantiko Mantab Kabupaten Tegal KH Nur Kholis ketika ditemui seusai acara, Ahad (5./5) menjelaskan, Jantiko Mantab itu adalah sebuah jamiyah dzikir.

“Karena namanya saja Jantiko kepanjangan dari Jamiyah anti koler. Koler sendiri itu artinya hal-hal yang tidak baik, sedangkan Mantab itu sendiri dari bahasa Arab yaitu Mantaba artinya barang siapa yang mau bertaubat. Sedangkan materi dari jam’iyah itu sendiri berupa semaan Al Qur’an bil ghaib 30 juz dan Dzikrul Ghofilin. Sedangkan Dzikrul Ghofilin itu sendiri dengan maksud berdzikir untuk mengingatkan mereka yang lupa,” jelasnya.

Pertama kali majlis dzikir atau Jantiko Mantab ini di Kabupaten Tegal didirikan oleh alumni pesantren al Falah Ploso Kediri, dan terbuka untuk siapa saja yang mau berzdikir menerima Al Qur’an sebagai sumber kebenaran tidak memandang aliran atau organisasi apapun, siapa saja yang mau bergabung dipersilakan.

Alhamdulilah untuk giliran sudah 146 kali, kabupaten Tegal sendiri setiap kecamatan sudah mendapatkan giliran, bahkan untuk kota Tegal juga sudah mendapatkan tempat giliran. Ini bukan saja merambah di tiap-tiap kecamatan tetapi di perguruan tinggi yang ada di kabupaten Tegal dan kota Tegal sudah mendapatkan kebagian tempat, artinya mereka bisa menerima jamaah dan amalan,” tambahnya.

Jamaah yang ribuan juga bukan hanya dari kalangan santri tetapi juga dari kalangan petani, pengusaha-pengusaha, karyawan dan banyak lagi. 

”Untuk itu kami yang tidak memilki tujuan apapun kecuali hanya berharap dari ridho Allah, hanya bisa berharap terjadinya suatu ketenangan lahir maupun batin, dan masyarakat yang belum mengikuti jika berkehendak kami membuka pintu seluas-luasnya, untuk bersama-sama berdoa kepada Allah,“ harapnya.

Kegiatan tersebut diawali dari sholat subuh berjamaah, dilanjutkan pembacaan al Qur’an bil ghaib oleh para Khufadz sejumlah 30 juz, istirahat sejenak melakukan sholat dhuha berjamaah, dilanjtkan sholat Dzuhur berjamaah, terus pembacaan al Qur’an bil ghoib sampai sholat Ashar berjamaah, disusul sholat Magrib berjamaah. Sesudah sholat Magrib dilanjutkan dengan pembacaan Dzikir Ghofilin sampai Isya’, kemudian sholat isya berjamaah, istirahat sejenak dan dilanjutkan dengan doa khotmil Qur’an.

Dzikir dan doa khotmil dipimpin oleh KH Zainudin dari Ploso Kediri. Sejumlah kiai turut menggawangi kegiatan tersebut diantaranya KH Chambali Ustman yang juga rais syuriyah PCNU kabupaten Tegal, KH Mahfudz Basori yang juga wakil rais syuriyah PCNU Kabupaten Tegal, KH Maksun Pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur’an Lebaksiu.  

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor:Abdul Muiz