Surabaya, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya resmi mengubah fungsi bangunan musala di Taman Bungkul menjadi masjid.
Peresmian masjid dikemas dalam acara Lailatul Qira'ah yang dihadiri Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Senin (27/6) malam.
Setelah berubah menjadi masjid, bangunan yang berada dalam satu komplek dengan makam Sunan Bungkul tersebut akan mulai digunakan untuk ibadah shalat Jumat.
Perubahan fungsi menjadi masjid itu diharapkan bisa lebih menghidupkan wisata religi Makam Sunan Bungkul di tengah ramainya kunjungan masyarakat.
Wagub Saifullah Yusuf dalam sambutannya mengatakan, wisata religi seperti ziarah ke makam wali dan ulama, sekarang menjadi tren masyarakat perkotaan dalam mencari ketenangan.
"Bukti ziarah makam wali sudah menjadi life style bisa dilihat di makam Sunan Ampel. Pengunjungnya semakin banyak. Bisa mencapi tiga juta orang per bulan," terangnya.
Ketua NU Surabaya Ahmad Muhibbin Zuhri menambahkan, NU berkepentingan memberikan warna baru di Taman Bungkul. Selain tempat rileks, juga ada tempat wisata religi, yaitu makam Sunan Bungkul, yang lokasi berada di balik pagar Taman Bungkul.
"Malam ini, kami tingkatan fungsi musala menjadi masjid agar para peziarah bisa salat lebih tenang dan juga bisa menggelar shalat Jumat. Ini yang bisa dilakukan NU. Selebihnya adalah wewenang Pemkot untuk melakukan renovasi maupun tata kelola sekitar area makam Sunan Bungkul," ujar Muhibbin (Rof Maulana/Zunus)