Daerah

Alfa Isnaeni Pimpin Ansor Tulungagung

NU Online  ·  Rabu, 13 Oktober 2004 | 11:15 WIB

Tulungagung, NU Online
Seperti sudah diduga sebelumnya, Ir. Alfa Isnaeni, M.Si, akhirnya benar-benar terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Tulungagung masa khidmat 2004-2008, dalam forum Konferensi Cabang (Konfercab) yang berakhir Selasa (12/10) malam sekitar pukul 24.00 WIB di Gedung Koperasi Pegawai Negeri Desa Bendungan Kecamatan Gondang.

Dari 19 suara Pengurus Anak Cabang (Ancab) GP Ansor yang diperebutkan, Alfa meraih dukungan terbanyak dengan mengumpulkan 16 suara, menyisihkan pesaing terdekatnya, mantan Wakil Ketua PC GP Ansor, Drs. H. Ahmad Budianto, yang hanya memperoleh 3 suara. Sedangkan 1 suara lagi berasal dari PC, oleh peserta Konfercab disepakati tidak dipergunakan. Alasannya, hal ini sebagai jaminan  bahwa PC betul-betul netral, dengan tidak memihak kepada salah satu calon.

<>

Dalam sidang pleno pemilihan yang dipimpin Ketua Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur, HM. Rofik tersebut, pada tahap pertama (pencalonan), Budianto sudah gugur. Sebab, dia hanya mengantongi 3 suara. Padahal, bila mengacu  tata tertib (tatib), calon jadi sedikitnya harus memperoleh 4 suara. Dengan demikian, Alfa yang sudah mendulang 16 suara secara otomatis menjadi calon tunggal. Maka, sesuai tatib, dia ditetapkan sebagai Ketua Umum PC GP Ansor Tulungagung berdasarkan perolehan suara terbanyak.

Secara umum pelaksanaan Konfercab GP Ansor berlangsung sukses. Semua agenda berjalan sesuai jadwal.  Tidak ada perubahan mendasar dari hasil-hasil sidang pleno maupun komisi, kecuali pergantian periodisasi Pengurus Cabang dari  lima tahun menjadi empat tahun.

Ditemui usai pemilihan, Alfa Isnaeni mengatakan, dalam kepengurusan baru nanti dirinya akan memprioritaskan penataan organisasi secara menyeluruh. Proses penataan itu akan dapat terlaksana dengan baik, apabila didukung dengan rasa kebersamaan dari semua pihak dalam mewujudkan tujuan organisasi.

“Selanjutnya, Banser (Barisan Ansor Serba Guna) juga perlu kita tata kembali. Dalam hal ini, kita akan berusaha merubah paradigma Banser yang selama ini dipandang hanya sebagai pasukan keamanan. Itu paradigma kuno dan sudah ketinggalan jaman. Kita menginginkan Banser ke depan tidak sekedar gagah secara fisik, tapi juga memiliki kualitas yang bisa diandalkan. Apalagi Banser merupakan kekuatan inti Ansor,”tandas Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Tulungagung itu.

Pada sisi lain, dia tidak membantah jika sebagian masyarakat menilai bahwa GP Ansor akan dijadikan batu loncatan untuk meraih jabatan politik tertentu. Namun, mantan Sekretaris Umum PC GP Ansor periode 1999-2004 itu menegaskan bila semua itu tidak akan terjadi, karena Ansor bukanlah organisasi politik, melainkan organisasi kemasyarakatan (ormas).

“Kalau ada penilaian semacam itu, ya sah-sah saja. Tapi bukan berarti penilaian itu lantas dengan mudah dapat dijadikan acuan  untuk mengatakan bahwa Ansor secara institusi berorientasi politik praktis. Alasannya jelas, Ansor itu ormas bukan Orpol. Yang terpenting sekarang, kita berupaya  bagaimana menjalankan tata aturan organisasi secara benar,”tutur Alfa.

Kontributor: Wahid Nasiruddin