Daerah

Aktivitas SMK NU Bulukamba, dari Pencak Silat sampai TV Komunitas

NU Online  ·  Sabtu, 4 Februari 2017 | 19:03 WIB

Aktivitas SMK NU Bulukamba, dari Pencak Silat sampai TV Komunitas

Tampak megah SMK Maarif NU 1 Bulakamba, Brebes

Brebes, NU Online
Guna melestarikan pencak silat milik NU, SMK Maarif NU 01 Bulakamba Brebes mewajibkan para siswanya mengikuti kegiatan pencak silat Pagar Nusa. Seni bela diri asli Indonesia ini, memberikan pembelajaran kepada seluruh peserta didik arti pentingnya membela diri bukan untuk aksi anarki.

Demikian disampaikan Kepala SMK Maarif NU 01 Bulakamba H Azizil Ghofar, saat berbincang dengan NU Online di ruang kerjanya, Sabtu (4/2).

Aziz memandang, bekal bela diri mutlak dimiliki para siswa karena kejahatan fisik maupun seksual senantiasa mengancam siapapun meskipun negara dalam keadaan aman. “Bila sudah memiliki bekal bela diri, tentang keamanan diri akan terjaga,” terangnya.

Ekstra pencak silat, telah memberikan nilai lebih pada sekolah. Terbukti telah dipercaya pentas pada perhelatan pameran Produk Unggulan SMK Hardiknas 2016 di alun-alun Kota Brebes telah sukses menyuguhkan seni bela diri Pencak silat Pagar Nusa. 

Sekolah yang berdiri berdasarkan izin operasional pada 16 Maret 2015 awal pembelajaran tahun 2015/2016 dengan jumlah siswa 97 orang dan meningkat menjadi 189 siswa di tahun 2016/2017. Mereka terbagi pada bidang keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) dan Multimedia (MM). Sebanyak 21 guru professional dan 3 tenaga administrasi handal bersama-sama mengelola sekolah ini.

Untuk menyalurkan bakat dan kegiatan pembelajaran, para siswa diajak mengelola televisi komunitas. Meski hanya memiliki jangkauan siar sekitar lima kilometer, stasiun yang diberi nama MaNU tv ini dipandang sangat efektif untuk menampilkan kegiatan-kegiatan para siswa sehingga anak-anak dan orang tua menjadi bangga. “Anak-anak dari jurusan Multimedia menjadi tertantang dengan hadirnya MaNU tv,” ucap Aziz.

Mengunjungi SMK Maarif NU 1 di Jalan Raya Bulusari KM 2 Bulakamba ini, bila pagi hari nuansanya seperti bulan Ramadhan. Kerena menjadi pembiasaan siswa berupa tadarus Al Quran setipa pukul 06.30 lewat pengeras suara. Setiap 2 bulan sekali, bisa menghatamkan 30 juz. Usai tadarus, anak-anak sholat dhuha. “Menurut penuturan warga sekitar, SMK NU 1 Bulakamba membawa nuansa Ramadhan,” ungkap Aziz menirukan penuturan warga. 

Dia mengemas pembiasaan tersebut, karena diproyeksikan sekolah dibawah naungan yayasan Al Ikhlas Cipelem ini akan menjadi Pesantren Satu Atap. Di area seluas 17 ribu meter persegi ini telah dibangun SMK, MWC NU dan Masjid sehingga menjadi central kegiatan NU Bulakamba. Dengan luas tanah 17.000 meter persegi, masih sangat menjanjikan untuk pengembangan pesantren Al Ikhsan. “Sebagai embrio, puluhan siswa SMK sudah banyak yang nyantri di Cipelem, bila gedung asrama sudah jadi dalam waktu dekat akan dibuka pesantren,” terangnya.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj berkenan meresmikan SMK yang memiliki 189 siswa. “Berbagai kegiatan, disamping menyiapkan SDM juga mempersiapkan kader NU yang militan,” tandas Aziz.

Pihak sekolah juga telah menyediakan Bursa Kerja Khusus (BKK) untuk mempersiapkan penyaluran siswa ketika lulus sekolah baik di dalam negeri maupun luar negeri. (Wasdiun/Abdullah Alawi)