Daerah MAULID NABI

“Bolo Nyuluh” Ansor Ponorogo Ramaikan Radio Aswaja FM

Jum, 25 Januari 2013 | 06:30 WIB

Ponorogo, NU Online
Ruang tamu Radio Aswaja FM Rabu  (23/1)  malam kemarin dipenuhi dengan “Bolo Nyuluh”, sebutan bagi para pengurus Ansor dan anggota Banser Ponorogo. Biasanya mereka sekedar kongkow meramaikan acara “Nyuluh Bareng Ansor”, namun kali ini secara dadakan diadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.<>

Biasanya pihak radio cukup menyediakan kopi beberapa cangkir saja untuk mereka yang diminum ramai-ramai ala pesantren. Tapi malam itu suasananya lain. Sejak pukul 20.00 WIB beberapa pengurus PC GP Ansor di luar Bidang Infotek dan Kajian Strategis yang mengasuh acara “Nyuluh Bareng Ansor” satu persatu datang dengan menenteng bungkusan plastik berisi “pelangan”, istilah orang Ponorogo untuk menyebut nasi bungkus. Terlihat mereka kikuk dengan suasana radio. Maklum mereka jarang-jarang ikut nimbrung acara di Aswaja FM.

Jamal Mustofa selaku host acara Nyuluh bareng Ansor tetap saja mengawal dialog interaktif yang dikemas dengan bentuk obrolan ala warung kopi dan mengangkat tema sosial budaya khas Ponorogo. Dua  narasumber tetap, Ahmad Subkhi (Kalibek, Kasatkorcab Banser) dan Muhsin Alwi (salah satu fungsionaris Satkorcab Banser) dengan penuh semangat melayani atensi pendengar setia Radio Aswaja FM.  Demikian pula beberapa pengurus PC GP Ansor yang ikut nimbrung di dalam studio. Sementara itu, beberapa personil Banser sibuk memindahkan mebeulair ke ruang lain. Setelah itu beberapa lembar tikar digelar memenuhi ruang tamu radio milik resmi PCNU Ponorogo itu.

Sekitar pukul 20.30 tiba-tiba  Idam Mustofa, Pjs Ketua PC GP Ansor mengucapkan salam layaknya mulai menyampaikan sambutan.

“Terimakasih saya sampaikan kepada para sahabat Pengurus Cabang yang telah datang membawa pelangan. Mohon maaf kepada para bolo nyuluh karena tidak saya kasih tahu jika  sekarang ini sengaja kita mau kenduri dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Semoga kita bisa memanfaatkan momentum ini untuk kembali meneladani semua sifat dan sikap beliau di kehidupan sehari-hari.” Demikian inti sambutan Idam Mustofa.

Syaiful Islam, Koordinator  Majlis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor kemudian memimpin tahlil. Saat mahalul qiyam, tiba-tiba terdengar kencrengan (nama lain hadrah menurut orang Ponorogo) menyeruak suasana. Banyak yang terhenyak dan kaget, siapa yang menyiapkan kencrengan tadi. Keadaan itu tidak berlangsung lama karena masing-masing kemudian larut dalam alunan shalawat Nabi, Syi’ir Suluk Gus Dur dan lain-lain.

Kehadiran kencrengan ini pun ternyata tanpa sepengetahuan Idam Mustofa. Bukannya menyalahkan, malah pria berkacamata minus ini mendaulat para sahabat yang memainkan kencrengan untuk tergabung dalam group shalawat PC GP Ansor Ponorogo yang memang belum pernah terbentuk sebelumnya.

Alhamdulillah, mungkin beginilah barokahnya maulid Nabi. Kita lama merindukan hadirnya group shalawat PC GP Ansor, koq ini para sahabat tidak diminta malah memproklamirkan diri. Baik, untuk itu saya nyatakan kencrengan ini resmi menjadi group shalawat dengan nama Rijalul Ansor. Allahumma sholli`ala Muhammad…” ucapan Idam Mustofa langsung disambut dengan alunan shalawat dengan berbagai versinya. 




Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: M. Wahid