8 Siswa MI Khataman Qur’an Dengan Metode Qiro’ati
NU Online · Sabtu, 21 Februari 2015 | 11:07 WIB
Probolinggo, NU Online
Seusai ujian Al-Qur’an dengan metode qiro’ati, MI Hidayatul Ula di kelurahan Ketapang kecamatan Kademangan Kota Probolinggo menggelar khataman, Kamis (19/2). Khataman dilakukan oleh 8 siswa terbaik MI Hidayatul Ula.
<>
Kepala MI Hidayatul Ula Musyarofah mengatakan, “MI Hidayatul Ula menerapkan pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Qiro’ati yang mengutamakan bacaan tartil.”
Musyarofah menerangkan bahwa khotmil Qur’an ini memang harus dilakukan karena menjadi syarat mutlak kelulusan. Khataman juga menjadi wahana syiar bagi masyarakat umum bahwa peserta khataman telah lulus tes dengan menggunakan metode qiroati.
“Sampai saat ini kami sudah menyelenggarakan khotmil Qur'an dengan baik. Target lainnya kami mengharapkan siswa mampu menulis dan melafadzkan bahasa Arab dengan benar,” jelasnya.
Wakil Sekretaris Muslimat NU Kota Probolinggo ini menjelaskan, Khotmil Qur’an ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas selesainya anak didik dalam belajar membaca Al-Qur’an.
“Khotmil Qur’an ini digelar dengan maksud untuk memacu semangat mereka dalam pendidikan Al-Qur’an. Sebab rata-rata siswa sudah hafal juz amma. Bahkan sebagian siswa sudah ada yang hafal surat Al-Baqarah,” tegasnya.
Sebelum mengikuti prosesi khotmil Qur’an, para siswa diarak keliling dengan diiringi musik hadrah. Sesampainya di lokasi, setiap siswa menunjukkan kebolehan dalam menghafal surat-surat pendek juz 30 dan surat-surat Al-Qur’an lainnya. Mereka menjalani tes dan diuji langsung oleh tamu undangan yang diiringi dengan lagu-lagu Qur’ani.
Selanjutnya dilakukan pengesahan peserta Khotmil Qur'an yang telah lulus dan pemberian piagam penghargaan. Acara yang dilaksanakan dalam bentuk prosesi wisuda tersebut, dilaksanakan dengan penuh khidmat. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua