Surabaya, NU Online
Universitas Islam Negari (UIN) Sunan Ampel Surabaya kembali menerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama RI. Tahun ini UIN Sunan Ampel menerima 30 peserta dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda pula. "Awalnya kita menerima program ini pada tahun 2012," kata Agus Santoso, Ketua Panitia PBSB.
Dosen Fakultas Dakwah ini menuturkan tahun ini institusinya menjadi tempat para mahasiswa yang ingin belajar di prodi Pemberdayaan Masyrakat Islam (PMI) dan Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Saat masa pembukaan matrikulasi mahasiswa PBSB ini, Suharti Dekan Fakultas Dakwah mengenalkan satu persatu para dosen dan pejabat akademik di lingkungan Fakultas Dakwah kepada semua mahasiswa penerima program PBSB ini.
Setelah mengenalkan para dosen, kini giliran para calon mahasiswa ditanya satu persatu asalnya. Kebanyakan dari mereka berasal di luar Jawa Timur. Ada yang dari Aceh, Jambi, Bengkulu, Lampung, Medan, Kalimantan, Sulawasi hingga dari Papua. "Semuanya akan tinggal di pesantren mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya," ungkap Agus saat ditemui setelah acara.
"Banyak mahasiswa yang takut ketika masuk di prodi PMI dan BKI, tapi ketika sudah masuk niscaya mereka tidak akan mau keluar karena sudah betah berada di dalam," tutur Suharti.
30 peserta ini telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Kemenag RI, diantaranya adalah santri yang bersekolah pada tingkat akhir dan lulus pada tahun 2016 di Madrasah Aliyah (MA) yang berada di naungan pondok pesantren, atau santri lulusan pesantren muadalah/pesantren salafiyah dan ijazah paket C pada tahun 2015 dan 2016 yang diselenggarakan oleh pondok pesantren, khusus pilihan studi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. (Rof Maulana/Zunus)