2.528 Guru TPQ, Pesantren dan Madrasah Terima Honorarium
NU Online · Selasa, 16 Desember 2014 | 05:01 WIB
Probolinggo, NU Online
Sedikitnya 2.528 orang guru madrasah yang terdiri dari guru TPQ, Madrasah Diniyah (Madin), Pengasuh Pesantren, Madrasah Ibtida’iyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) se-Kabupaten Probolinggo menerima bantuan honorarium dengan total anggaran mencapai Rp. 1.922.700.000,-.
<>
Bantuan yang diserahkan oleh Pemkab Probolinggo, Senin (15/12) tersebut dihadiri Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo.
Hadir pula Ketua MUI Kabupaten Probolinggo KH. Munir Kholili, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Abdul Hadi, Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan H. Nasrullah Ahmad Suja’i serta tokoh agama se Kabupaten Probolinggo.
Kabag Kesra (Kesejahteraan Rakyat) Kabupaten Probolinggo Moh. Syarifuddin mengatakan bantuan ini diberikan dengan tujuan sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan pada lembaga pendidikan Islam. “Selain itu untuk membantu meningkatkan kesejahteraan guru dalam rangka peningkatan layanan pendidikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Menurut Syarifuddin, bantuan ini diberikan kepada 2.528 orang guru madrasah yang terdiri dari 770 guru MI, 250 guru MTs, 98 guru MA, 235 Pengasuh Pesantren, 700 guru TPQ dan 475 guru Madin. Rinciannya, tiap guru TPQ dan Madin masing-masing menerima bantuan sebesar Rp. 600.000,-. Sementara pengasuh Ponpes, guru MI, guru MTs dan guru MA masing-masing menerima bantuan sebesar Rp. 900.000,.
“Dengan bantuan ini, semoga pendidikan madrasah bisa lebih maju terutama mutu pendidikannya. Guru-gurunya bisa lebih giat dalam memberikan pelajaran kepada para siswa. Sehingga proses belajar mengajar di madrasah dan pondok pesantren bisa berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Sementara Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin mengatakan pendidikan merupakan elemen yang sangat penting bagi pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia karena pendidikan merupakan sarana yang paling efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral spiritual dan sosial.
“Kita sadari bersama bahwa tinggi rendahnya kualitas pendidikan adalah merupakan tanggung jawab kita bersama. Selama ini telah melakukan berbagai upaya dan terobosan agar dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan bermutu tinggi sesuai dengan harapan masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh KH Malik Sanusi dari Bondowoso. Dalam ceramahnya, Kiai Malik banyak menyampaikan bahwa seorang hebat lahir dari gurunya. Dan begitu juga sebaliknya. “Seorang guru akan bangga manakala melihat muridnya berhasil. Sebaliknya guru akan sedih manakala muridnya gagal,” ungkapnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua