Daerah

100 Pelajar Lintas Agama Bertemu

NU Online  ·  Jumat, 19 Desember 2014 | 20:00 WIB

Sumenep, NU Online
Para pelajar dari berbagai sekolah dan pesantren di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur bertemu di Aula SKD Batuan, Sabtu (20/12). Para pelajar yang berjumlah seratus orang itu berlatar agama dan kepercayaan yang berbeda.
<>
Pertemuan mereka dalam rangka mengikut Talk Show dan Dialog Lintas Agama dengan tajuk "Mempererat Kerukunan Antar Umat Beragama" yang diselenggarakan Duta Perdamaian Madura, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sumenep.

Hadir sebagai narasumber K. Taufik Syakur (Islam), Js. Imam Santoso (Konghucu), dan Pdt. Yusuf Eko Basuki (Kristen), dan K Hasyim Asyari (Islam). Juga terlihat hadir unsur pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumenep, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) setempat, dan organisasi mahasiswa lain.

Koordinator Duta Perdamaian Madura, M. Kamil Akhyari dalam sambutnya mengatakan, masyarakat Madura belum sepenuhnya rukun. Katanya, masih banyak orang yang bersikap eksklusif dalam memandang keragaman.

"Hasil survei Search for Common Ground dan Asian Muslim Action Network kepada pemuda di Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan Sampang, 31.6 persen dari 350 responden menyatakan tidak nyaman bergaul dengan keyakinan berbeda," paparnya.

Temuan tersebut harus segera disikapi, karena bisa menjadi bom waktu. Lanjut Kamil, jangan sampai person atau kelompok itu semakin membesar, karena akan menghancurkan merusak kerukunan yang telah digagas para pendiri bangsa.

"Kami tegaskan, intoleransi bukan budaya bangsa. Indonesia dibangun di atas perbedaan. Namun, negerasi muda mulai melupakan fakta sejarah tersebut, sehingga lahir insan-insan eksekutif," paparnya.

Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Sumenep, K. Taufiq Syakur menyambut baik acara tersebut. "Acara ini kontekstual, mengingat sebentar lagi umat Kristiani akan merayakan Natal," paparnya sebelum memulai memberikan materi.

Ketua KNPI Sumenep, Moh. Mahsun berharap, kegiatan tersebut berlanjut dengan aksi-aksi konkret di lapangan. "Kita buktikan Sumenep damai dan rukun melalui kegiatan nyata," harapnya. (Red: Abdullah Alawi)