Warta

Wapres Minta Ansor Tak Terlena Kemegahan Sejarah

Senin, 25 Januari 2010 | 05:45 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Boediono menyatakan apresiasinya terhadap Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang saat ini telah berusia 74 tahun. Rentang waktu selama ini telah menunjukkan kemampuan Ansor melewati ujian sejarah dan berharap agar tetap eksis dalam waktu yang lebih panjang lagi.

“Ada kekuatan pada organisasi ini yang harus kita banggakan. Namun jangan terlena dengan itu, Ansor jangan terlena pada kemegahan sejarahnya,” katanya ketika membuka Konferensi Besar (Konbes XVI Ansor) di istana wakil presiden, Senin (25/1).<>

Sebagai organisasi pemuda di bawah Nahdlatul Ulama yang fokus pada permasalahan keagamaan, kebangsaan dan kerakyatan, Ansor menghadapi tantangan baru berupa modernisasi yang tidak mudah. Dengan adanya globalisasi, Indonesia tak lagi menutup diri dari pasang besar globalisasi.

Jika Ansor kaku dan ortodok, ia akan kehilangan daya tarik dari para generasi muda, tetapi jika hanyut dalam pusaran globalisasi, ia akan kehilangan jati dirinya. “Kuncinya adalah bagaimana mencari keseimbangan tanpa kehilangan jati diri,” katanya.

Dikatakannya, dalam sepuluh tahun terakhir ini, Indonesia telah menghadapi proses demokratisasi yang luar biasa dan adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat. Namun demikian, demokrasi harus dimaknai sebagai jalan untuk mencapai kesejahteraan rakyat.

Dengan sejarah panjangnya, Boediono yakin Ansor akan mampu menghadapi tantangan di masa kini dan masa mendatang dan ia berpesan agar Ansor mampu menjadi ladang persemaian bagi para calon pemimpin di masa mendatang.

“Ansor harus mampu menjadi kawah candradimuka bagi para pemimpin bangsa yang memiliki karakter seperti Rasulullah, amanah, fathonah, siddiq dan tabliq,” tandasnya. (mkf)


Terkait