Jakarta, NU.Online
Sebagai negara yang tergolong cukup berhasil dalam mengembangkan sektor pertanian, Vietnam menawarkan kerjasama di bidang pertanian dengan Indonesia yang selama inidikenal sebagai negara agraris, sekaligus merupakan salah satu mitra Vietnam dalam ASEAN.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan bilateral antara Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Perdana Menteri Vietnam, Pan Vhan Khai di Hotel Sheraton Lagoon, Nusa Dua, Bali, Senin.
<>Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda kepada wartawan usai pertemuan tersebut, mengatakan, kedua negara sepakat tentang perlunya ditingkatkan kerjasama di bidang pertanian. Menurut Presiden Megawati, seperti dikutif Hassan Wirajuda, di bidang pertanian, Indonesia memang perlu belajar dari Vietnam.
Alasannya, negara tersebut kini mengalami kemajuan pesat di bidang pertanian. Hal itu terbukti, dengan melimpahnya hasil pertanian, seperti beras, misalnya, yang dihasilkan Vietnam dalam beberapa tahun belakangan ini.
Menanggapi tawaran kerjasama tersebut, kata Menlu, Presiden Megawati menyambut positif. Karena itu, kedua negara sepakat dimasa mendatang untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertanian dan saling tukar-menukar informasi.
Sebelumnya, di tempat yang sama, Presiden Megawati menerima Sultan Brunei Hassanal Bolkiah. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, kedua pemimpin sepakat ingin meningkatkan kerjasama bilateral di bidang pariwisata, ekonomi dan politik.
Di bidang pariwisata, kedua negara dinilai telah mencapai banyak kemajuan dari yang ada sebelumnya. Di bidang ekonomi, kedua negara sepakat untuk meningkatan kerjasama dibidang investasi.Sedangkan kerjasama di bidang politik, kedua pemimpin negara bertetangga tersebut sepakat untuk meningkatkan pengamanan kedua negara,khususnyamenyangkut masalah terorisme dalam arti luas, seperti masalah penanganan penyelundupan senjata.
Menurut Menlu Hassan Wirajuda, para Kepala Negara/Pemerintahan dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina, telah mengadakan pertemuan guna membahas perkembangan kerjasama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines-East ASEAN Growth AREA (BIMP-EAGA).
Masalah pokok yang dibahas dalam pertemuan tersebut, adalah inventarisasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BIMP-EAGA dan pengembangan kerjasama dimasa datang.(Cih)