Warta

STAINU akan Dibenahi

Kamis, 11 Agustus 2005 | 11:49 WIB

Jakarta, NU Online
Sekolah Tinggi Agama Islam NU (STAINU) yang merupakan perguruan tinggi milik NU akan dibenahi menyusul kondisinya yang belakangan ini semakin memprihatinkan. Dalam pendaftaran mahasiswa baru tahun ajaran 2005/2006 ini, tak sampai 20 mahasiswa yang mendaftarkan diri.

Ketua PBNU H. Ahmad Bagdja mengungkapkan bahwa selepas selesainya jabatan yang dipegang oleh Drs. HM Suparta, MA, ditunjuk pejabat sementara yang dipegang oleh Dr. Andi Jamaro Dulung.

<>

Diakui oleh Bagdja bahwa selama ini antara yayasan STAINU sebagai pemilik dengan pengurus atau pelaksana akademis dari mulai pimpinan sampai ketua jurusan komunikasinya kurang bisa berjalan dengan baik, artinya yayasan tidak pernah ada rapat-rapat.

Pendanaan merupakan masalah serius yang dihadapi oleh STAINU. PBNU selama ini kurang memperhatikan kebutuhan keuangan dan menyerahkan pada yayasan yang juga tak bisa banyak berbuat menyumbangkan dana.

“Jadi intinya waktu penyerahan dari pejabat lama, yaitu Suparta, ini sebagian besar dibiayai oleh individu dan sedikit bantuan dari PBNU, ini hanya di periode awal saja,” tandasnya.

Ketiadaan dana ini menyebabkan banyak kebutuhan operasional yang tak dapat dipenuhi.. Tenaga pengajar honornya sangat minim. Dana untuk promosi dalam rangka mencari mahasiswa baru dalam bentuk brosur saja tak dapat dilakukan secara maksimal.

“Saya kira ke depan, dari segi keduangan harus dibenahi melalui pembenahan yayasan yang bergerak mencari uang sedangkan para pengurusnya dari professional,” tegasnya.

Namun demikian Bagdja menegaskan bahwa STAINU tak akan dibubarkan dan mahasiswanya dipindah ke universitas lainnya. “Kalau dibubarkan akan punya dampak bahwa PBNU selalu tidak berhasil dalam membangun perguruan tinggi,” imbuhnya.

Ketua Foksika PMII tersebut menegaskan bahwa PBNU harus bersabar dan belajar untuk mengurusi dari kecil yang merupakan bentuk latihan dari proses untuk memiliki universitas yang dapat besar dan disegani.(mkf)


Terkait