Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohaj) Online Kantor Departemen Agama (Kandepag) se Jawa Tengah yang rencananya dioperasionalkan pada tahun 2010, ternyata batal direalisasikan. Terbukti, rencana online pada awal Januari 2010 ternyata hingga berita ini diturunkan belum juga online. Program Siskohaj Online tersebut, direncanakan untuk Wilayah Jawa Tengah, Kepulauan Seribu Jakarta dan Jawa Timur.
“Sampai saat ini, memang belum online, Mas,” ujar Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Drs. H. Syahri membenarkan, saat ditanya NU Online di ruang kerjanya, Rabu (27/1).<>
Menurut dia, kemungkinan pembatalan program tersebut tidak diketahui secara pasti. Sehingga penanganan data Calon Jamaah haji (Calhaj) tahun 2010 untuk Kandepag Brebes masih dikelola secara manual.
Syahri hanya memperkirakan, belum siapnya Online karena kekurangan Sumber Daya Manusia akibat roling staf dan jabatan dilingkungan Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah. “Tenaga ahli yang telah dipersiapkan, ternyata menduduki posisi diluar urusan haji dan umroh,” ujarnya.
Tapi yang jelas, lanjut Syahri, untuk Kantor Depag Brebes sudah sangat siap. Pasalnya, jauh-jauh hari telah dipersiapkan pirantinya seperti komputer, ruangan khusus, staf ahli alias operator siskohaj dan internet yang telah terpasang. “Kandepag Brebes, sangat-sangat siap bahkan sudah melakukan uji coba hasilnya mendekati sempurna,” papar Syahri.
Kantor Depag Kabupaten Brebes telah membentuk Panitia Siskohaj, dengan susunan Kepala Kandepag sebagai Pembina, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh sebagai Ketua dan 2 orang anggota sebagai staf ahli dan operator.
Dengan sistem Online, sambung Syahri, akan memudahkan jamaah calon haji (Calhaj) dalam melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Calhaj bisa melihatnya di jaringan online sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohaj) di Kandepag kabupaten/kota, maupun di Bank Penerimaan Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPSB-PIH).
“Dengan sistem online diharapkan para Calhaj lebih mudah mendapatkan informasi, termasuk mengetahui secara jelas siapa yang berhak mendapatkan porsi keberangkatan tahun ini,” tandasnya Syahri.
Dalam tahun haji 2009, Kandepag Brebes telah memberangkatkan 1.216 haji. Sedangkan tahun 2010 telah tercatat porsi kursi sebanyak 1050, tahun 2011 sejumlah 1077 orang, tahun 2012 sebanyak 1330 dan tahun 2013 telah tercatat lebih dari 300 calon haji. “Untuk skala nasional, masih ada 820 ribu daftar tunggu,” ungkapnya.
Dengan semakin membludaknya calon jamaah haji, maka sistem Online mutlak diperlukan. Sehingga dia mendesak, agar pemerintah dalam hal ini Depag Pusat jangan mengulur-ulur waktu program siskohaj Online. Apalagi sampai membatalkannya. “Kami mendesak, Online siskohaj secepatnya direalisasikan,” harapnya tegas. (was)