Warta

Said Aqil Tausiyah di Depan Masyarakat Indonesia di Maroko

Senin, 23 Agustus 2010 | 22:36 WIB

Rabat, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan taushiyah kepada masyarakat Indonesia yang berada di Maroko yang terdiri dari keluarga staf KBRI, para mahasiswa dan pekerja professional di kantor KBRI Rabat, Senin (23/8). Demikian dilaporkan kontributor NU Online Arwani Syaerozi.
Said Aqil beserta rombongan tiba di Maroko pada hari Ahad (22/8). Kedatangannya dalam rangka menghadiri undangan dari Raja Maroko untuk memberikan ceramah agama di Durus Hasaniyah, kegiatan pengajian Ramadhan yang diselenggarakan oleh pihak istana dan dihadiri oleh Raja Mohammed VI, putra Mahkota, keluarga besar istana, para duta besar negara-negara s<>ahabat, intelektual dan ulama baik dari Maroko maupun dari luar.

 

Sebelum berlangsungnya acara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rabat mengundang Kang Said beserta rombongan, yang terdiri dari istri Kang Said, Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud, Pusat Kerjasama Timur Tengah PBNU untuk menghadiri ramah tamah berbuka puasa bersama, shalat Tarawih berjama’ah, dan diakhiri dengan tausiyah keagamaan.

Alhamdulillah kita kedatangan tamu istimewa pada malam hari ini, seorang ulama besar yang juga ketua umum PBNU, kita semua berharap dapat mengambil manfaat dari ilmunya dalam ceramahnya nanti,” jelas Tosari Widjaya, Duta Besar RI untuk kerajaan Maroko dalam kata sambutannya.

Dalam tausiyahnya, Kang Said menjelaskan tentang kondisi umat Islam di tanah air, terutama masih terjadinya radikalisasi agama, yang hingga saat ini menjadi problem bagi kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Faktor penyebabnya sangat beragam, diantaranya adalah: kebodohan (pemahaman yang dangkal terhadap agama), ketimpangan sosial, bahkan faktor balas dendam karena tekanan yang dialami pada masa orde baru,” jelansnya.

“Untuk itulah, Nahdlatul Ulama akan menjadi benteng dalam kerukunan antar umat beragama, tentunya dengan terus memberikan pencerahan kepada pihak-pihak yang disinyalir menganut faham radikal, dan mengkampanyekan Islam rahmatan lil Alamin dengan cara dakwah bil Hikmah wal Mauidzah al Hasanah,” lanjut Kang Said.

Acara ramah tamah yang diselenggarakan di wisma Duta Besar, dilengkapi pula dengan saling tukar cendera mata oleh kedua pihak. Dalam hal ini Tosari Widjaya sebagai Duta Besar RI mewakili pihak KBRI dan KH Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum mewakili PBNU.

Menurut rencana, Kang Said akan memberikan ceramah di hadapan Raja Maroko pada hari Selasa tanggal 24 Agustus, “Konfirmasi dari pihak protokoler Istana, beliau dijadwalkan akan memberikan ceramah pada hari Selasa besok” jelas Ahmad Ridha, Doktor bidang perbandingan Agama alumni universitas Mohammed V Maroko yang menjadi mediator antara PBNU dan pihak Istana Raja. (arw)


Terkait