Bangkok, NU Online
Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi bersama dengan lima rombongan yang sedang melakukan kunjungan ke Thailand bertemu dengan PM Thailand Thaksin Shinawatra dan Menlu Kantathi Suphamongkhon pada Senin pagi untuk mendiskusikan konflik yang telah menimbulkan korban lebih dari 630 jiwa sejak Januari 2004 di propinsi Thailand Selatan yang dihuni oleh mayoritas muslim.
Menlu Kantathi Suphamongkhon mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut dua pemimpin ini setuju bahwa para militan menggunakan agama sebagai pendorong kekerasan. Mereka juga setuju bahwa peningkatan pendidikan pada wilayah yang didominasi oleh muslim di Thailand Selatan merupakan kunci untuk meningkatkan standard kehidupan dan mengakhiri permasalahan ekonomi di wilayah ini.
<>Pada Senin sore, rombongan PBNU bertemu dengan Raja Bhumibol Adulyadej. Mereka direncanakan akan bertemu dengan para pemimpin Budha dan Muslim serta mengunjungi propinsi Selatan yang berbatasan dengan Malaysia. “Hasyim mengatakan bahwa kesalahpahaman dapat diatasi jika kita berbicara secara jujur dan bertukar informasi,” ungkap Kantathi.
Pemerintah Thailand berharap kunjungan para ulama NU ini dapat membantu memperbaiki situasi yang penuh kekerasan di wilayah selatan. “Kami berharap bahwa kunjungan tersebut akan membantu, karena misi mereka mewakili dunia muslim untuk menemukan kebenaran,” tambah Kantathi.
Hasyim mengingatkan “Pendekatan militer hanya akan membuat para fundamentalis lebih kuat dan terus menguat.” Pemecahan masalah bukan hanya pendekatan militer, tetapi juga pendekatan keadilan, pendekatan ekonomi, dan juga pendekatan pendidikan,” ungkap Hasyim.
Pada hari Rabu besok, KH Hasyim Muzadi berserta rombongan akan mengunjungi wilayah Selatan untuk bertemu dengan pimpinan Muslim di propinsi yang mayoritas muslim di Yala, Pattani dan Narathiwat. Dia juga akan mengunjungi sekolah Islam di Pattani dan bertemu dengan pimpinan militer di wilayah selatan.
Rombongan PBNU dijadualkan bertemu dengan komunitas Indonesia di Bangkok pada hari Kamis sebelum kepulangannya ke Indonesia Jum’at pagi.
Thaksin pada Minggu yang lalu telah mengumumkan 48 anggota komisi rekonsiliasi nasional yang terdiri dari para aktivis, politisi senior dan pejabat pemerintah. Komisi ini juga meliputi para pendeta Budha dan 11 Muslim. Misi dari komisi ini adalah menyusun satu rancangan upaya perdamaian dan rekonsiliasi di daerah yang Mayoritas Muslim dan etnis Melayu di propinsi Selatan.(mkf/afp)