Ramadhan, menjadi bulan pertobatan bagi manusia yang beriman. Tak terkecuali bagi para umara (pejabat pemerintah), kini banyak yang berubah jadi ulama. Terbukti, beberapa pejabat eselon yang memiliki ‘keahlian’ agama, didaulat untuk mengisi kuliah tujuh menit alias kultum.
Seperti yang terjadi di lingkungan sekretariat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes. Secara bergilir, para pejabat harus mengisi kultum bada sholat duhur berjamaah. “Kami programkan, dilingkungan sekretariat shalat duhur berjamaah dan kultum. Termasuk para pejabat, memberikan kuliah,” terang Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Brebes H Mabruri SH kepada NU Online di ruang kerjanya, Senin (16/8).<>
Prinsipnya, lanjut Mabruri, mereka belajar menyampaikan walaupun satu ayat. Nyatanya mereka memiliki pengetahuan keagamaan yang cukup luas. “Ya… saling berpesan-pesan dalam kebaikan,” tuturnya.
Dia menjelaskan, usai kultum, para pegawai dilingkungan Setda Brebes bertadarus. Dengan aktivitas semacam itu, nuansa Ramadhan yang penuh kedamaian dilingkungan Pemkab Brebes menunjukan ghirahnya. “Bekerja kan pada intinya untuk bekal ibadah,” ujar Mabruri lagi.
Kegiatan para pejabat Brebes, kata Mabruri, adalah mengadakan Safari Ramadhan. Taraweh keliling ini, secara marathon di awali pada 18 Agustus di Kecamatan Salem. Selanjutnya Tonjong (23/8), Tanjung (25/8), Larangan (30/8) dan Wanasari (2/9). “Sedang pada 26 Agustus di gelar peringatan Nuzulul Quran, dipendopo Bupati Brebes,” paparnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, pada saat safari ramadhan, dibagikan bingkisan 30 sarung dan 20 mukena kepada masing-masing kecamatan. Selain itu, dalam bulan Ramadhan ini pula, Pemkab Brebes berencana membagikan santunan kepada guru ngaji, khafid-khafidzah, dai-daiyah, pengasuh pondok pesantren, guru madin dan lain-lain. “Insya Allah, dalam bulan puasa ini santunan tersebut dapat direalisasikan,” pungkasnya. (was)