Jakarta, NU Online
Habib Miyan, yang hidup di negara bagian Rajasthan, India mengatakan kepada BBC impiannya terakhirnya untuk bisa melakukan perjalanan ibadah haji ke Mekah walaupun saat ini ia sudah berusia 132 tahun dan telah mulai menabung sejak 1938.
Dia memperoleh uang pansiun 1.900 Rupee (sekitar $ 40) per bulan dan sebagian ditabung tetapi keinginannya untuk bisa melakukan ibadah haji belum terpenuhi sampai saat ini. Terinspirasi oleh cerita kehidupan Miyan dan ambisi terakhirnya, dua orang asing mengusahakan agar impiannya dapat terpenuhi.
<>Berbicara pada BBC News Online, mereka berdua mengatakan merupakan suatu kehormatan membantunya dan mengatakan mereka tidak menginginkan publisitas atau penghormatan atas usaha mereka.
Khan (nama samaran), salah satu direktur perusahaan di London mengatakan; “Saya lihat sebagai satu kewajiban untuk dapat membantu seseorang – jika anda mampu”.
“Pergi ke Mekkah adalah keinginannya dan saya berfikir bahwa keinginan ini harus terpenuhi,”
Penyumbang lain, Rahman (nama samaran), sopir taksi dari Rotherham, South Yorkshire, mengatakan kepada BBC bahwa ia harus melakukan hal ini.
Dia berkata “Tuhan telah memberikan pada saya kesejahteraan dan di bagian dunia lain terdapat orang miskin – sebagai manusia saya harus membantu,”
“Saya harus menabung untuk anak saya. tetapi saat ini, hal ini lebih penting.”
Miyan, yang mengklaim telah berumur 132 tahun (catatan pansiunnya berumur 125). Saat ini Kemampuan mobilitasnya sudah terbatas dan dia sudah kehilangan pandangannya lima puluh tahun lalu.Tetapi dia kehilangan semangatnya untuk bisa menunaikan ibadah haji, apa yang dikatakan Rahman dapat dipahami sepenuhnya.
Walaupun sampai saat ini masalah keuangan sudah dapat diatasi tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah secara fisik ia mempu melaksanakan perjalanan panjang dan melelahkan ini.
Walaupun tidak sefenomenal Miyan, Keinginan untuk bisa menunaikan ibadah haji juga merupakan budaya yang tumbuh kuat di Indonesia. Setiap tahun hampir 200 ribu orang berangkat ke Mekah untuk bisa menunaikan ibadah haji.
Karena tingkat kesejahteraan yang belum cukup memadai, sebagian besar jamaah haji Indonesia umurnya juga sudah tua setelah uang yang mereka tabung mencukupi untuk berangkat, bahkan sebagian terpaksa menjual aset produktif mereka untuk bisa berangkat haji.(bbc/mkf)
