Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat (PP) Baitul Muslimin Indonesia mengadakan silaturahmi kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedung PBNU, Jl. Kramat raya 164 Jakarta, Jum'at (2/12).
Dalam kunjunganya ini, Nurmansyah Tanjung, Sekretaris Jendral Baitul Muslimin menytatakan, kunjungan ini ibarat seorang anak kepada orang tuanya karena lembaga keagamaan Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan ini didirikan oleh NU dan Muhammadiyah. <>
“Kami datang ke sini sebagai anak yang datang kepada orang tuanya karena Baitul Muslimin lahir dibidani NU dan Muhammadiyyah,” ungkapnya.
Nurman melanjutkan bahwa tujuan silaturahimm itu adalah pengenalan pengurus baru Baitul Muslimin periode 2010-2015. Selain itu, Baitul Muslimin mengajak PBNU bersinergi dari tingkat pusat hingga daerah.
"Juga sekaligus untuk bersama-sama memperkokoh empat pilar kebangsaan dan meminta saran-saran dari PBNU," tandasnya. Terakhir, Nurman menyampaikan salam dari Dewan Pembina Baitul Muslimin, Megawati Soekarnoputri dan Taufik Keimas.
Sementara itu, KH Said Aqil Siroj yang didampingi Sekretaris Jendral PBNU H Marsyudi Suhud, Wasekjen Imadadun Rahmat dan Bendahara Umum H Bina Suhendra mengatakan, NU dan partai nasionalis seperti PDIP tak bisa dipisahkan.
"Hal itu berkaca dari tokoh-tokoh NU sendiri yang bersahabat dekat dengan tokoh-tokoh nasionalis, misalnya KH. Wahid Hasyim bersahabat dengan Bung Karno, Gus Dur berkawan dengan Megawati.
Pada dasarnya, tambah Kang Said, NU siap bekerja sama dengan semua lembaga, termasuk Baitul Muslimin, untuk mempertahankan empat pilar kebangsaan; NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.
Kang Said menyarankan supaya keberagamaan yang ditonjolkan oleh Baitul Muslimin adalah Islam yang ramah, berwawasan kebudayaan, dan berpihak kepada rak kecil.
Redaktur : Mukafi Niam
Penulis : Abdullah allawy