Sekelompok pendidik dari sejumlah pondok pesantren di Indonesia akan tinggal selama dua minggu mengunjungi sekolah-sekolah di 11 negara bagian AS. Kunjungan tersebut sebagai bagian dari program East-West Center yang dirancang untuk memupuk saling pengertian antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia, sebuah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
Program 'Partnership for Schools Leading Change' telah mengirim 45 pendidik dari 31 pondok pesantren di berbagai daerah di Indonesia untuk mengunjungi sekolah-sekolah di berbagai komunitas di seluruh AS, seperti isi siaran pers Kedubes AS, di Jakarta, Rabu.<>
Sebanyak 23 sekolah di Amerika berpartisipasi dalam program ini, di kota-kota mulai dari Berkeley, California; Hilo, Hawaii; Eugene, Oregon; Hamilton, Ohio; Indianapolis, Indiana; Attleboro, Massachusetts; Bloomfield, Connecticut; Scarsdale, New York; Fayetteville, North Carolina; sampai Tampa, Florida.
Para peserta, beberapa diantaranya adalah ulama Muslim, pertama-tama berkumpul di Indonesia untuk acara orientasi, kemudian selama seminggu menghadiri lokakarya "best practices" di kampus East-West Center di Honolulu sebelum menuju sekolah-sekolah yang akan mereka kunjungi.
Kemudian mereka akan kembali ke Honolulu untuk membandingkan hasil kunjungan mereka dan berkeliling ke beberapa sekolah setempat - di antaranya Iolani, La Pietra, Punahou, Academy of the Pacific, dan Pacific Buddhist Academy - sebelum kembali ke Indonesia.
Program tersebut bertujuan untuk membangun hubungan yang profesional dan akrab antara para pendidik dari Indonesia dan Amerika, seiring dengan kerjasama yang mereka lakukan dalam mengembangkan berbagai solusi praktis atas tantangan yang dihadapi bersama dalam mendidik generasi muda agar mereka memperoleh kehidupan bernegara yang bermakna dan bertanggung jawab di tengah arus globalisasi dewasa ini.
Selanjutnya, meningkatkan kesadaran dan pemahaman rakyat Amerika terhadap budaya Islam di Indonesia, serta memperbaiki persepsi rakyat Indonesia atas Amerika Serikat dengan berpartisipasi dalam dialog dan interaksi yang baik di tingkat akar rumput. Program juga berfungsi memfasilitasi mekanisme komunikasi, pembentukan jaringan dan asistensi guna mendukung interaksi yang sedang berlangsung.
Program 'Partnership for Schools Leading Change' ini didanai oleh Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri AS. Sedangkan East West Center adalah sebuah organisasi pendidikan dan riset yang dibentuk oleh Kongres AS pada 1960 untuk meningkatkan hubungan dan saling pengertian antara bangsa-bangsa dan negara-negara di Asia, Pasifik, dan Amerika Serikat.
East-West Center memberikan kontribusi bagi komunitas Asia Pasifik yang damai, sejahtera dan adil dengan berfungsi sebagai penghubung riset, pendidikan dan dialog yang kooperatif atas isu-isu penting yang menjadi perhatian bersama di wilayah Asia Pasifik dan Amerika Serikat.
Pendanaan untuk East-West Center diperoleh dari pemerintah AS, dengan dukungan tambahan dari badan-badan swasta, individu, yayasan, korporasi, dan pemerintah di wilayah yang bersangkutan. (ant)