Masyarakat diharapkan tetap waspada saat Idul Fitri mendatang karena ditengarai berisiko dijadikan momentum aksi terorisme.
Menurut pengamat Intelegen Wawan Purwanto, Jakarta berpotensi terkena aksi terorisme. Hal itu terlihat dari benturan-benturan yang mulai disulut.
"Jakarta sudah pernah di-test cased tapi susah, sekarang setting-annya dirubah menjadi benturan antarpemuda," katanya di Jakarta, Jumat (11/9) lalu.<>
Wawan menuturkan, indikasi tersebut semakin kuat. Saat ini keadaan mulai memanas, perkelahian antar kampung semakin sering. Juga perkelahian antarwarga dan antarkampus.
Menurut Wawan, yang melakukan aksi terorisme tersebut adalah kelompok yang memiliki kepentingan. Mereka sengaja memanfaatkan Idul Fitri, karena Idul Fitri sebagai hari raya. Idul Fitri memiliki momentum besar untuk melakukan aksi terorisme. "Hari raya itu momentum bagus, makanya ada juga bom natal," kata dia.
Wawan mengharapkan, masyarakat jangan sampai terpancing dengan aksi-aksi terorisme yang mulai dihembuskan. Pemerintah, petugas keamanan, dan masyarakat juga harus tetap tenang agar tidak memperkeruh keadaan. "Tanggapi dengan intelektual, anggap saja sebagai games," sarannya. (sam/kcm)