Pemilu Menyisakan Persoalan, Asing Tetap Puji Demokrasi Indonesia
Jumat, 31 Juli 2009 | 02:50 WIB
Meski pemilihan umum (Pemlilu) di Indonesia menyisakan berbagai persoalan, mulai dari penetapan daftar pemilih tetap (DPT), mekanisme penyelesaian sengketa, hingga penetapan anggota legislatif, namun pihak asing tetap memuji demokrasi di Indonesia.
Setelah Presiden AS Barack Obama, giliran Perdana Menteri Inggris Gordon Brown demokrasi dan pemerintahan di Indonesia telah berkembang pesat. Pemilu Presiden 2009 juga dinilai telah berlangsung sangat demokratis.<>
Brown seperti dikutip situs Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, Kamis (30/7), mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden Indonesia.
"Kepada yang terhormat Presiden Yudhoyono, saya ingin menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Anda sebagai presiden untuk yang kedua kalinya," ujarnya. Brown menilai, SBY telah berhasil mengembangkan demokrasi di Indonesia.
Brown mengharapkan kedua negara dapat melakukan kerja sama lebih lanjut pada bidang-bidang penting, seperti kebijakan ekonomi, perubahan iklim, serta hubungan perdagangan dan investasi. Brown juga mendukung SBY untuk terus melanjutkan reformasi fiskal. "Dan, sesuai apa yang kita sepakati pada pertemuan G-20, untuk menentang tindakan proteksionisme," kata dia.
Selanjutnya, Brown juga mengharapkan kedua negara dapat menindaklanjuti hasil pertemuan G-20, termasuk pertemuan di Pittsburg yang akan diselenggarakan pada September.
Brown menilai, SBY telah memberikan kepemimpinan yang kuat di ASEAN dalam melindungi dan mempromosikan hak-hak asasi, khususnya untuk kasus Myanmar.
Ia juga meyakini SBY akan menggunakan mandat baru tersebut untuk melakukan kerja sama denga ASEAN dalam mencapai kemajuan pada bidang hak asasi manusia dan pembangunan kapsitas. "Sebagai teman ASEAN dan Myanmar, Inggris dapat memberikan dukungan konstruktif yang bermanfaat," katanya. (nam)