Warta

PCNU Kota Bogor Selenggarakan Lebaran Yatim

Rabu, 14 Desember 2011 | 06:00 WIB

Bogor, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, Jawa Barat, bekerjasama dengan wahana wisata "The Jungle" Bogor Nirwana Residence (BNR), menghelat "Lebaran Yatim" 10 Muharram 1433 Hijriyyah dengan memberikan santunan.

Panitia Lebaran Yatim PCNU Kota Bogor, Zainal, Rabu (14/12) di Bogor mengatakan, kerjasama antara ormas kaum ulama tersebut dengan pihak pengembang wahana wisata air itu sebagai upaya untuk membangun sinergi dalam memberdayakan masyarakat Bogor.<>

"Perlu dibangun sinergi antara ulama dengan dunia usaha. Hal ini penting agar terbangun kerjasama yang baik, untuk sama-sama berkontribusi dalam pembangunan Kota Bogor," papar Zaenal.

Oleh karena itu, memperingati 10 Muharram 1433 Hijriyyah, pihak PCNU Kota Bogor memutuskan penyelenggaraan "Lebaraan Yatim" dengan memberikan santunan kepada anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya.

"Umat Islam di Kota Bogor dan Jawa Barat pada umumnya memiliki tradisi menyelenggarakan lebaran yatim setiap 10 Muharram. PCNU akan menghelat kegiatan ini pada Kamis (15/12)," ujarnya.

Zaenal mengatakan, pada kegiatan "Lebaran Yatim" tersebut pihak panitia akan mengundang sebanyak 300 anak yatin dari berbagai pelosok Kota Bogor.
Para peserta "Lebaran Yatim" tersebut, selain akan diberikan santunan juga akan diajak beramah tamah dengan pimpinan NU Kota Bogor dan jajaran direksi "The Jungle" BNR.

Selain itu, anak-anak yatim tersebut juga akan diberikan kesempatan unuk berwisata di wahana rekreasi air terbesar di Indonesia itu sepuasnya.

Sementara itu, Katib Syuriah PCNU Kota Bogor, Asep Zulfiqor mengatakan, kerjasama antara NU dengan BNR diharapkan bisa terus berlanjut, tidak selesai setelah perhelatan "Lebaran Yatim" tuntas.

"Kami berharap dapat bekerjasama secara berkelanjutan dalam upaya memberdayakan warga Kota Bogor, terutama membantu mengatasi kesulitan di bidang ekonomi dan pendidikan. Kerjasama ini tidaak hanya dengan The Jungle saja, namun dengan semua perusahaan dan pihak-pihak yang peduli pada persoalan sosial," paparnya.

"NU memiliki jaringan luas, akses kuat bahkan massa dari kalangan dhuafa atau lemah ekonomi. Sedangkan perusahaan memiliki fasilitas dan dana yang harus disalurkan untuk kepentingan masyarakat. Jadi kalau bisa dibangun sinergi, akan tepat sasaran," demikian Asep Zulfiqor. 



Redaktur     : Syaifullah Amin

Kontributor : Ahmad Fahir


Terkait