Warta

PBNU Meminta Konflik PKB Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kamis, 5 Juni 2003 | 13:39 WIB

Jakarta, NU Online
PBNU meminta agar perseteruan antara PKB Matori dan PKB Alwi Sihab dapat diselesaikan secara kekeluargaan agar tidak menimbulkan konflik pada tingkat bawah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua PBNU H Ahmad Bagdja seusai rapat konsultasi antara DPP PKB Alwi Sihab dengan PBNU di kantor PBNU.

<>

Bagdja mengatakan bahwa konstituen mereka adalah sama-sama warga NU jadi jika tidak dapat diselesaikan secara baik permasalahan tersebut dapat memicu konflik di tingkat bawah.

Bagdja meminta agar permasalahan diselesaikan dengan cara-cara NU karena apapun langkah-langkah yang dilakukan akan sangat mempengaruhi warga NU. “Jangan sampai warga NU dirugikan karena friksi ini” ungkapnya.

Namun demikian apapun langkah yang akan ditempuh PKB, NU tidak akan turut campur karena ini merupakan masalah politik praktis. NU tidak memiliki wewenang untuk turut campur dalam permasalahan ini.

Sebagai tambahan, dalam sidang pengadilan tahap pertama PKB Alwi Sihab dinyatakan sebagai pemenang namun demikian dalam pengadilan selanjutnya PKB Matori yang menang.

Solusi yang mungkin sampai saat ini adalah melanjutkan persidangan sampai ke tingkat Mahkamah Agung dengan konsekuensi proses hukum yang lama atau membentuk sebuah partai baru yang memang sudah dipesiapkan oleh kubu Alwi dengan nama PKBI jika ia kalah.

Wakil sekjen DPP PKB Yahya C Staquf berkilah ketika ditanya tentang adanya kemungkinan islah antara dua kubu tersebut. “Saat ini proses hukum masih berjalan dan masalah perpecahan kemungkinan besar dapat diselesaikan secepatnya sebelum batas akhir pendaftaran partai politik untuk mengikuti pemilu 2004 ke Depkeh HAM September mendatang” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut DPP PKB diwakili oleh Mahfud MD, Arifin Junaedi, Muhaimin Iskandar dan Yahya Staquf  sedangkan pihak PBNU diwakili oleh H Ahmad Bagdja dan Wakil Sekjen Masduki Baidowi. (mkf)

 

 


Terkait