Warta

PBNU Dukung Perubahan Nama IPNU-IPPNU

Jumat, 20 Juni 2003 | 20:41 WIB

Surabaya, NU.Online
Ketua Umum PBNU KH Drs A Hasyim  Muzadi menyatakan PBNU mendukung perubahan nama IPNU-IPPNU dari "ikatan putra/putri" menjadi "ikatan pelajar." Ia mengemukakan hal itu saat berbicara di hadapan sekitar 1.500 peserta Kongres ke-14 IPNU dan Kongres ke-13 IPPNU di  Asrama Haji Sukolilo, Surabaya yang dibuka Wapres Hamzah Haz pada 19 Juni lalu.
   
"Dunia pendidikan saat ini sedang sakit, karena itu jika  IPNU-IPPNU kembali ke habitatnya di dunia pendidikan, maka NU berharap akan dapat mengurangi sakit itu," katanya di Surabaya, Jumat.
 
Menurut Hasyim Muzadi, dunia pendidikan di Indonesia sedang rusak karena secara kualitas merosot hingga ke nomer 109 di bawah Vietnam atau setara dengan negara-negara Afrika Tengah seperti Somalia.
   
"Itu akibat mutu pendidikan yang merosot, meski gedung pendidikan semakin banyak. Yang parah lagi, kemerosotan mutu itu berada dalam tiga kelompok pendidikan," katanya.
    
Mantan Ketua PWNU Jatim itu menjelaskan tiga kelompok pendidikan  adalah pendidikan agama di sekolah agama dan pesantren, pendidikan tata sosial di sekolah umum, dan pendidikan yang tidak "match" dengan sumberdaya alam.
    

"Pendidikan kita mulai dari SD hingga SMU hanya mencetak  pelajar yang generalis sehingga ketika lulus dari sarjana pertanian, misalnya, mereka tidak terjun ke sawah tapi mencari pekerjaan di kantor-kantor pertanian," katanya.
    
Padahal, katanya, sumberdaya alam Indonesia cukup besar, tapi yang terjadi sumberdaya alam yang ada itu justru diambil orang asing untuk dibawa ke negaranya.
    
"UU Sisdiknas yang ada pun masih merupakan agamaisasi sekolah dan belum ke arah kualitas dan keterkaitan dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat," katanya.
    
Oleh karena itu, kata pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang itu, IPNU dan IPPNU harus kembali ke habitatnya di kalangan pelajar dan santri untuk melakukan perbaikan itu.
    
"Kalau ingin diminati, IPNU dan IPPNU dapat melakukan pelayanan kepelajaran dan pelayanan kejuangan atau kepemimpinan. IPNU dapat membuka bimbingan tes, kursus bahasa asing, pengajian di bulanpuasa, kelompok studi, dan kegiatan profesional lainnya," katanya.(Ant/Cih)

<>


Terkait