Khartoum, NU Online
Dua minggu setelah kematian wapres Sudan Dr. John Garang akibat helikopter yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, kondisi Sudan sudah mulai normal dan warga sudah melakukan aktifitas seperti biasanya, termasuk para mahasiswa Indonesia dan para anggota PCI NU Sudan.
Berbagai tempat pusat perbelanjaan dan pasar tradisional, masyarakat telah kembali menjalankan aktifitas semula. Semua lembaga dan instansi yang ada baik milik pemerintah maupun swasta telah kembali aktif pada hari Senin (8/8) yang lalu. Demikian juga dengan transportasi angkutan umum semua telah beroperasi dengan lancar
<>Saat kerusuhan tersebut terjadi KBRI Khartoum menyatakan kondisi siaga 3. Seluruh WNI di Sudan dihimbau untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan aktifitas di luar rumah.
KBRI menunjuk sekretariat PPI (Persatuan Pelajar sebagai posko dan tempat sementara bagi WNI yang berkeluarga. Sedangkan sekretariat PCI NU diperuntukkan bagi WNI dan mahasiswa yang tinggal di luar asrama. Keputusan tersebut berlaku sampai Senin( 8/8) seiring terciptanya iklim kondusif yang berkembang di wilayah Khartoum
Dr. John Garang. Silveker adalah merupakan salah satu tokoh pimpinan gerakan pembebasan rakyat bagian selatan / SPLA ( Sudan People Liberation Army). Selama 21 tahun memimpin pemberontakan gerakan SPLA yang berakhir dengan perdamaian.
Kecelakaan pesawat yang terjadi tersebut memang banyak mengundang spekulasi para pengamat dari berbagai kalangan sebagai sebuah rekayasa. Dr. John Garang sendiri baru 21 hari tinggal di Khartoum untuk menjabat Wapres I.
Satu jam setelah pengumuman kematiannya (Pukul 10. 00 pagi) warga Sudan pro SPLA dari Sudan Selatan mulai turun ke jalan-jalan untuk berunjuk rasa di hampir seluruh wilayah Khartoum. Aksi menjadi tambah brutal dan mereka bertindak anarkis dan berkembang menjadi penjarahan di beberapa toko, perampokan pada setiap mobil yang lewat serta kekerasan lainnya yang menimbulkan korban jiwa.
Esoknya warga Sudan Utara melakukan operasi dengan memburu semua warga Sudan Selatan yang terlibat untuk membuat perhitungan balasan. Namun, situasi cukup terkendali sebab modus mereka hanya berlaku antar kelompok suku dan ras serta tidak berlangsung di tempat-tempat umum.
Untuk mengamankan situasi pemerintah menetapkan kondisi waspada sampai hari Senin (8/8) serta diberlakukan jam malam pada setiap pukul 21.00. Pemerintah juga menetapkan hari berkabung nasional selama seminggu sampai prosesi pemakaman mendiang Dr. John Garang (6/8)
Saat ini kursi jabatan Wapres I akan dipegang oleh Salva Kiir Mayardit, salah satu pimpinan SPLA yang baru tiba di Khartoum pada hari Rabu (10/8). Ia sepakat untuk melanjutkan cita-cita perdamaian antar kedua belah pihak yang telah ditandatangani sebelumnya oleh Dr. John Garang.
Kontributor Sudan : A.Syukron Latif.