Kota Madinah Al-Munawarah, Arab Saudi, dalam beberapa hari terakhir, mulai memasuki musim dingin. Perubahan itu terasa dari udara yang biasanya panas menjadi lembab dan berhawa sejuk.
Sejak awal, masalah perubahan cuaca ini memang selalu diingatkan oleh Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) Daerah Kerja (Daker) Madinah. Kepala Daker Madinah Drs H Cepi Supriatna dan Wakadaker Madinah bidang Pelayanan Kesehatan dr Zaenusfir Zaenoen kembali mengingatkan jemaah agar menjaga kesehatan.<>
Para calon haji dari Tanah Air antara lain diminta mulai menggunakan pakaian hangat seperti jaket, kaos tebal.
"Selain itu, jangan memaksakan diri terlalu lama berada di luar ruangan semisal di tempat-tempat perbelanjaan. Kalau beribadah, usahakan dilakukan di dalam mesjid," ujar Cepi, di Madinah, Arab Saudi, Rabu (4/11).
Hal senada dikemukakan dr Zaenusfir. Menurut dia, jemaah harus menjaga stamina dengan membiasakan senam pagi, makan dan istirahat teratur. "Dan jangan lupa, memakai masker setiap bepergian," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Zaenusfir mengimbau jemaah haji gelombang kedua untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi puncak musim dingin di Madinah.
"Karena saat tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, mereka langsung diberangkatkan ke Mekah. Mereka baru dibawa melalui jalur darat ke Madinah setelah puncak prosesi haji. Jadi, mereka akan berada di Madinah saat puncak musim dingin. Karena itu, kami pengurus Daker Madinah sangat mengimbau jemaah agar bersiap-siap menjaga kesehatan agar selalu prima," ujarnya.
Pada setiap jam shalat, terutama maghrib, isya dan subuh, sebagian jemaah mulai menggunakan pakaian dingin.
"Beberapa waktu lalu saya masih merasakan udara panas saat menjelang maghrib. Tapi sekarang angina bertiup sangat kencang dan dingin menusuk tulang. Terlebih lagi waktu subuh, saya sampai kedinginan. Karena itu, sekarang mulai pakai jaket biar nggak kedinginan," kata kata petugas haji asal Jakarta, Budiyono, di Madinah, Rabu (4/11). (mch/nur)